Page 258 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 258

BAHAN MATERI FILM SEJARAH





              pemuda Jawa seperti BPRI yang dipimpin oleh Bung Tomo dari Surabaya.
                    Banyak hal yang terjadipada masyarakat Banjarmasin untuk

              memperoleh kemerdekaanya salah satunya adalah pengalaman Sunaryo
              dan Syahrul dimana mereka sempat mendengar kekalahan Jepang terhadap
              sekutupada tanggal 16  Agustus 1945 melalui radio secara sembunyi-

              sembunyi. Berita kekalahan Jepang tersebut tidak dapat diinformasikan
              kepada rakyat dikarenakan Jepang selalu mengawasi gerak-gerik rakyat.
                    Jepang melakukan  pelarangan  kepemilikan radio di masyarakat,
              namun tidak menutup kemungkinan banyak rakyat yang masih menyimpan
              radio secara sembunyi-sembunyi.  Akan tetapi bisa jadi peristiwa

              kemerdekaan  sudah  diterima  oleh  rakyat  lebih  awal,  namun  tidak  bisa
              menyebarkannya secara langsung dan terbuka. Berita proklamasi secara
              resmi diperoleh dari seorang pejuang Banjarmasin.

                    A.A Hamidhan, adalah pejuang Banjarmasin yang diutus oleh Jepang
              sebagai perwakilan dari surat kabar Borneo Simboen terbitan Banjarmasin
              untuk meliput kegiatan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) di
              Jakarta pada 15 Agustus 1945. Hamidhan menjadi salah satu saksi dalam
              pembacaan konsep proklamasi dan Hamidhan juga mengikuti sidang-sidang

              PPKi yang berlangsung pada tanggal 18 dan 19 Agustus di halaman rumah
              Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur.
                    Pada 20 Agustus ketika kembali ke Banjarmasin Hamidhan seharusnya

              memiliki kewajiban untuk menyampaikan berita kemerdekaan Indonesia
              kepada seluruh rakyat Banjarmasin. Namun, setelah tiba di Banjarmasin
              Meinsebu Chokan melarang Hamidhan menyebarkan berita penting tersebut
              dan melarang  Hamidhan bertemu dengan siapapun. Menseibu  Chokan
              menawarkan  A.A Hamidhan untuk mengisolasikan diri ke Jakarta tapi

              Hamidhanlebih memilih bersembunyi di Rantau tempat kelahirannya.
                    Sebagai salah seorang pemimpin yang dipercaya oleh tokoh-tokoh
              Kalimantan yang berada di Jawa, Hamidhan mendapat tugas, yaitu:

              Pertama, mendirikan Komite Nasional Indonesia daerah Kalimantan. Kedua,

              258
   253   254   255   256   257   258   259   260   261   262   263