Page 262 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 262
BAHAN MATERI FILM SEJARAH
atas saran Jepang, Banjarmasin segera mendirikan partai politik dengan
Pangeran Musa sebagai ketua. Tidak lama kemudian PRI membuka cabang
dibeberapa daerah, seperti Amuntai, Martapura dan Kandangan.PRI juga
membentuk organisasi untuk kaum pemuda dan wanita.Anggota dalam
organisasi ini sebagian adalah orang-orang yang pernah menjadi anggota
organisasi Jepang, yaitu Seinendan, Boei Teisin Tai, dan Fu Jin Kai.
PRI ikut aktif membentuk KNI Daerah sebagai tindak lanjut dari
pembentukan KNI Nasional.Dalam rapatyang diselenggarakan pada
tanggal 1 s/d 5 Oktober 1945, setelah memasuki masa kemerdekaan. Rapat
tanggal 1 s/d 5 Oktober 1945, dan dihadiri oleh tokoh masyarakat, tokoh
agama dan para pemuda, PRI menghasilkan keputusan sebagai berikut: (1)
Mengangkat ketua PB PRI Aongeran Kesuma Ardikesuma sebagai Residen
Kalimantan; dan (2) Membentuk Komite Nasional Indonesia Daerah
Kalimantan di Banjarmasin, dengan S. Ruslam sebagai ketua.
Keputusan ini secara resmi diproklamirkan dalam suatu upacara yang
dihadiri oleh Mayor Van Assenderp (Pimpinan NICA), pemimpin tentara
Australia Kolonel Rabson, para kyai dan pejuang. Ini mengherankan karena
dari pihak NICA maupun Sekutu tidak melarang ataupun bereaksi terhadap
pembentukan KNI daerah maupun pengangkatan Residen Kalimantan versi
PRI. Sikap NICA membuat semangat pejuang semakin tinggi.
Pemuda yang tergabung dalam barisan PRI merencanakan peresmian
dan perayaan berdirinya Pemerintah Republik Indonesia daerah Kalimantan
Selatan dan KNI Daerah Kalimantan pada 10 Oktober 1945. Dalam acara
tersebut akan dilaksanakan penurunan bendera Belanda da menaikkan
bendera Merah Putih, serta pawai keliling dalam kota secara serentak di
daerah-daerah Kalimantan Selatan.
Namun, rencana ini digagalkan oleh tentara NICA dan Australia.
Hal ini tidak mengherankan sebab sehari sebelum peristiwa itu, tanggal 9
Oktober, para pemuda pejuang telah berbicara dengan Kolonel Robson, dan
dia tidak mengakui kemerdekaan Indonesia. Sekutu akhirnya mengijinkan
262

