Page 261 - bahan materi film sejarah berita proklamasi kemerdekaan di Indonesia
P. 261
BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN DI INDONESIA
ditambah pula sesudah berita Borneo Shimbun di Banjarmasin dan
Kandanganmenyiarkan berita Proklamasi, termasuk juga Undang-undang
Dasar Negara danpengangkatan Ir. Pangeran Mohammad Noor selaku
Gubernur Kalimantan, rakyat Kalimantan sadar bahwa telah terjadi
perubahan politik yangmendasar di Indonesia.
d. Respons Terhadap Berita Proklamasi
Sama seperti halnya di daerah lain, masyarakat Kalimantan atau
Borneo juga memiliki respons yang beragam terhadap proklamasi. Latar
belakang etnis, status sosial-ekonomi, dan juga pola hubungan politik
yang digagas dengan kelompok kekuasaan turut mempengaruhi pola
respons yang diberikan terhadap perkembangan baru menyusul proklamasi
Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Respon masyarakat Banjarmasin terhadap proklamasi, adalah mereka
menyadari bahwa kemerdekaan sangat penting agar bisa terlepas dari
penjajahan yang membuat rakyat sengsara.Sebelum hari proklamasi tiba
rakyat Banjarmasin telah melakukan rapat-rapat rahasia dan pembentukan
organisasi yang bertujuan menghimpun kekuatan guna melawan pemerintah
Jepang. Pada tanggal 9 Agustus 1945 diadakan rapat rahasia yang dihadiri
oleh M Amir Effendi, Dr. Sosodono, Mr.Rusbandi, Achmad Ruslan, dan
Panferan Musa Andikesuma.
Dari pertemuan rahasia yang dilakukan pejuang Banjarmasin
tersebut terbentuklah sebuah organisasi yang bernama Badan Pertahanan
Perlawanan Jepang. Hal yang sama juga berlangsung di daerah lain, yaitu
Barabai dan Amuntai. Beberapa hari setelah tanggal 15 Agustus 1945, Tuan
Hayakawa, Borneo Meinsebu Cokan, memanggil para tokoh Banjarmasin, yaitu
anatara lain Hadhariyah M, Mr Rusbandi, dan Pangeran Musa Andikesuma.
Dalam pertemuan tersebut diumukan bahwa Jepang telah kalah terhadap sekutu,
sehingga dalam waktu dekat pemerintah sekutu akan datang ke Banjarmasin.
Tanggal 16 Agustus 1945 berdiri PRI (Persatuan Rakyat Indonesia)
261