Page 18 - E-Modul Larutan Penyangga
P. 18
-
+
CH COONa(aq) CH COO (aq) + Na (aq)
3
3
-
3
(garam ini terionisasi sempurna, menghasilkan ion CH COO (basa konjugasi)
dari garam yang banyak sekali)
Jadi campuran bersifat penyangga karena di dalam larutan tersebut terdapat
-
3
campuran asam lemah (CH COOH) dengan basa konjugasinya (CH COO ) yang berasal
3
dari garam CH COONa.
3
2.Mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat, dimana asam lemah
dicampurkan dalam jumlah berlebih
3
Contoh :
3
Sebanyak 100 mL larutan CH COOH 0,1 M dicampur dengan 50 mL larutan NaOH 0,1 M
3
Campuran akan menghasilkan 5 mmol CH COOH (asam lemah) sisa reaksi dan 5 mmol
-
3
CH COO (basa konjugasi) hasil reaksi dengan rincian sebagai berikut.
3
Jumlah mol CH COOH = 100 mL x 0,1 mmol/mL
= 10 mmol
Jumlah mol NaOH = 50 mL x 0,1 mmol/mL
= 5 mmol
Reaksi yang terjadi
atau dengan reaksi ion :
CH COOH(aq) + NaOH(aq) NaCH COO(aq) + H O(l)
3
3
2
-
CH COOH(aq) + OH (aq) CH COO (aq) + H O(l)
3
3
2
(asam lemah) (basa konjugasi)
Awal : 10 mmol 5 mmol - -
Reaksi : -5 mmol -5 mmol +5 mmol +5 mmol
Akhir : 5 mmol - 5 mmol 5 mmol
Jadi campuran bersifat penyangga (buffer) karena mengandung CH COOH (asam lemah) dan
3
-
CH COO (basa konjugasi dari CH COOH).
3
3
E-modul larutan penyangga 7