Page 28 - E-Modul Peluang SMP
P. 28
B. Kejadian Tidak Saling Lepas
Misalkan adalah kejadian muncul dadu pertama bermata 2 dan
adalah kejadian muncul mata dadu berjumlah 4. Ruang sampel dan diagram
Venn dari dan ditunjukkan pada Gambar 1.6
Dadu II
Dadu I 1 2 3 4 5 6
1 (1, 1) (1, 2) (1, 3) (1, 4) (1, 5) (1, 6)
2 (2, 1) (2, 2) (2, 3) (2, 4) (2, 5) (2, 6)
3 (3, 1) (3, 2) (3, 3) (3, 4) (3, 5) (3, 6)
4 (4, 1) (4, 2) (4, 3) (4, 4) (4, 5) (4, 6)
5 (5, 1) (5, 2) (5, 3) (5, 4) (5, 5) (5, 6)
6 (6, 1) (6, 2) (6, 3) (6, 4) (6, 5) (6, 6)
(i)
S
K L
• (2, 1)
• (2, 3)
• (2, 4) • (2, 2) • (1, 3)
• (2, 5) • (3, 1)
• (2, 6)
(ii)
Gambar 1.6
Diagram Venn pada Gambar 1.6 (ii) menunjukkan bahwa himpunan
dan memiliki anggota persekutuan, yaitu (2, 2), dimana titik sampel ini
merupakan kejadian muncul mata dadu pertama bermata 2 dan sekaligus
berjumlah 4. Dengan demikian, kejadian dan merupakan kejadian tidak
saling lepas.
Untuk menentukan nilai peluang pada kejadian tidak saling lepas, kita
gunakan rumus gabungan dua himpunan, yaitu:
( ∪ ) = ( ) + ( ) − ( ∩ )
20