Page 59 - modul inventarisasi hutan
P. 59
3) Keadaan tumbuhan bawah, meliputi:
a) Jenis tumbuhan bawah:
krinyu, alang-alang, katuk, cabean, dll.
b) Keadaan tumbuhan bawah:
(i) lebat, (ii) sedang, (iii) jarang.
4) Keadaan Tegakan, meliputi:
a) Pertumbuhan tegakan:
(i) baik, (ii) cukup, (iii) buruk.
b) Kerataan tegakan:
(i) rata, (ii) agak rata, (iii) tidak rata.
c) Kemurnian tegakan:
(i) murni, (ii) agak murni, (iii) tidak murni.
b. Istilah-istilah Inventarisasi Hutan
Inventarisasi hutan disebut juga Inventore hutan yang
diterjemahkan dari bahasa inggris forest inventory. Istilah
lain dengan arti yang sama, tetapi mempunyai lingkup
yang lebih terbatas, adalah Timber cruising atau Cruising.
Pada jaman kolonial Belanda,istilah yang dipakai adalah
inventarisasi hutan, yang merupakan terjemahan dari
bahasa belanda bosch inventarisatie.
Istilah lainnya adalah “Perisalahan” atau “Risalah hutan”.
Istilah ini yang dipakai di kalangan Perum Perhutani,
khususnya pada waktu masih menggunakan metode
okuler. Risalah hutan dibedakan berdasarkan waktu
pelaksanaan dan jangka waktunya, terdiri atas:
1) Risalah pertama, adalah kegiatan perisalahan yang
dilakukan untuk pertama kalinya pada suatu wilayah
Pusdikbang SDM Perum Perhutani Hal- 47