Page 8 - EBOOK_SULTAN
P. 8
Pada tahun 1627 terjadi pula pemberontakan Pati yang
dipimpin oleh Adipati Pragola, sepupu Sultan Agung sendiri.
Pemberontakan ini akhirnya dapat ditumpas namun dengan
biaya yang sangat mahal.
Pada tahun 1614 VOC (yang saat itu masih bermarkas
di Ambon) mengirim duta untuk mengajak Sultan Agung
bekerja sama namun ditolak mentah-mentah. Pada tahun 1618
Mataram dilanda gagal panen akibat perang yang berlarut-
larut melawan Surabaya. Meskipun demikian, Sultan Agung
tetap menolak bekerja sama dengan VOC.
Pada tahun 1619 VOC berhasil merebut Jayakarta di
bagian Barat pulau Jawa yang belum ditaklukkan Mataram, dan
mengganti namanya menjadi Batavia. Markas mereka pun
dipindah ke kota itu. Menyadari kekuatan bangsa Belanda
tersebut, Sultan Agung mulai berpikir untuk memanfaatkan
VOC dalam persaingan menghadapi Surabaya dan Banten.
Maka pada tahun 1621 Mataram mulai menjalin
hubungan dengan VOC. Kedua pihak saling mengirim duta
besar. Akan tetapi, VOC ternyata menolak membantu saat
Mataram menyerang Surabaya. Akibatnya, hubungan
diplomatik kedua pihak pun putus.
Serangan Besar di Batavia Sasaran Mataram
berikutnya setelah Surabaya jatuh adalah Banten yang ada di
ujung Barat pulau Jawa. Akan tetapi posisi Batavia yang
menjadi penghalang perlu diatasi terlebih dahulu oleh
Mataram.
Bulan April 1628 Kyai Rangga bupati Tegal dikirim
sebagai duta ke Batavia untuk menyampaikan tawaran damai