Page 176 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 176

(7)  Salam   penutup,   bertujuan    untuk   menunjukan     kesopanan    dalam

                            berkomunikasi melalui surat resmi
                        (8)  TSaudara  tangan  pengirim  surat,  pada  bagian  ini  dicantumkan  nama  dan

                            tSaudara tangan juga jabatan pengirim suratatau penanggung jawab.

                        (9)  Tembusan, berupa penyertaan/pemberitahuan kepada atassan tentang adanya
                            suatu kegiatan.


                        c) Fungsi Surat

                               Surat  yang  digunakan  baik  oleh  perorangan  dan  juga  oleh  instansi

                        memiliki fungsi secara umum. Jika ditinjau dari fungsinya surat merupakan alat
                        atau sarana komunikasi tertulis yang paling efektif, efisien, ekonomis, dan praktis.

                        Menurut Finoza (2009:4), Surat memiliki beberapa fungsi, yaitu:
                            (1)  Sebagai alat komunikasi tulis

                            (2)  Sebagai tSaudara bukti tertulis
                            (3)  Sebagai alat pengingat

                            (4)  Sebagai pedoman untuk bertindak

                            (5)  Sebagai keterangan keamanan
                            (6)  Sebagai duta/wakil organisasi

                            (7)  Sebagai dokumentasi historis dari suatu kegiatan.
                               Menurut Soedjito dan Solchan (2014) surat dapat memenuhi fungsi

                        berikut:

                           (1)  Alat  komunikasi,  yaitu  untuk  menyamoaikan  bahan  komunikasi  yang
                               berupa berita, laporan, pemberitahuan, penunjukan, pemohonan, dan lain-

                               lain.
                           (2)  Alat bukti tertulis, yaitu bukti nyata yang sah yang lazim dikenal sebagai

                               hitam  diatas  putih.  Ini  snagat  penting  seperti  dalam  surat  resmi  karena

                               memiliki kekuatan huku sebagai bukti tertulis. Bukti tertulis ini penting
                               dalam surat perjanjian, surat wasiat, surat sewa-menyewa, surat jual beli,

                               dan surat kuasa.
                           (3)  Alat  bukti  hostoris,  yaitu  dapat  dipakai  sebagai  bahan  penelitian  untuk

                               mengetahui dan menggali informasi  mengenai  bagaimana keadaan, cara
   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180   181