Page 32 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 32

Setibanya  di  sungai,  ia  mempersiapkan  peralatan
                                                 untuk memancing. Setelah menemukan tempat yang
                                                 nyaman untuk memancing, Pak Lebai melemparkan
                                                 kailnya  ke  tengah-tengah  sungai.  Dengan  sabar,  ia
                                                 menunggu kailnya dimakan ikan. Setelah memancing
                                                 agak lama,  akhirnya kailnya dimakan ikan. Namun,
                                                 kail itu menyangkut di dasar sungai. Pak Lebai pun
                                                 terjun untuk mengambil ikan tersebut.
                                                 Namun  sayang,  ikan  itu  dapat  meloloskan  diri.
                                                 Sementara  ia  terjun,  anjingnya  memakan  nasi  yang
                                                 dibawanya. Akhirnya, ia menggigit jari  dan tak ada
                                                 lagi  yang  dapat  dimakan  untuk  mengisi  perutnya
                                                 yang  semakin  keroncongan.  Kemalangan  telah
                                                 menimpanya  hingga  diketahui  banyak  orang.  Sejak
                                                 saat  itu,  Pak  Lebai  mendapat  julukan  dari  orang-
                                                 orang sekampung sebagai Pak Lebai Malang Perahu.
                          Reaksi                 Akhirnya, Pak Lebai pun menggerutu menyesali apa
                                                 yang  dilakukan.  Ia  tidak  mendapat  kepala  kerbau
                                                 yang diinginkannya.
                                                                                Sumber: Mahsun (2018)


                             Teks  anekdot  di  atas  memperlihatkan  penggunaan  konjungsi  (konjungsi

                        dalam teks ditebalkan) dan piranti pengikat teks, bertujuan agar seluruh struktur

                        teks  menjadi  padu  sama  dengan  teks  penceritaan  ulang/rekon.  Masalah  yang
                        muncul  serta  pemecahannya  tercantum  dalam  struktur  yang  sama,  yaitu  pada

                        struktur:  masalah/krisis.  Bedanya,  pada  teks  penceritaan  ulang  berakhir  dengan
                        kejadian  tanpa  ditampakkan  reaksi  pelaku  terhadap  peristiwa  yang  dialaminya,

                        sedangkan  pada  teks  anekdot  reaksi  pelaku  atas  peristiwa  yang  dialaminya
                        ditampakan secara eksplisit. Itu sebabnya, pada teks tipe ini memiliki struktur teks

                        tambahan yang berupa struktur: reaksi.


                        c) Eksemplum

                             Pendapat Mahsun (2018), “Teks ini memiliki tujuan sosial menilai perilaku

                        atau  karakter  dalam  cerita.  Itu  sebabnya,  teks  ini  memiliki  struktur:  judul,
                        pengenalan/orientasi, kejadian/insiden, dan interpretasi.” Untuk jelasnya dapat di

                        cermati teks berikut ini.
   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36   37