Page 88 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 88
3) Alur
Alur adalah rangkaian peristiwa dalam cerita yang terhubung secara kasual
(Stanton 2012). Alur tidak dapat diabaikan karena akan berpengaruh pada
keseluruhan cerita.Agar pengolahan ide dapat termatangkan dengan baik dan
menghasilkan alur yang mengalir, maka perlu dirancang struktur cerita dengan
berpedoman pada 5W + 1 H, yakni: who (siapa tokoh-tokohnya), what (konflik
apa yang disajikan agar cerita menarik), when (kapan berlangsungnya cerita itu),
where (dimana cerita itu terjadi), why (mengapa/apa motivasi para pelakunya
berbuat demikian), dan how (bagaimana meresolusi konflik yang ada) (Pranoto,
2015). Berikut contoh analisis alur.
Alur cerita terdiri dari beberapa tahap.
a) Tahap pengenalan (Eksposition atau Orientasi)
Tahap pengenalan merupakan tahapan awal cerita yang digunakan untuk
mengenalkan tokoh, latar, situasi, waktu, dan lain sebagainya.
b) Tahap pemunculan konflik (Rising action)
Tahap pemunculan konflik merupakan tahap dimunculkannya masalah.
Tahap ini ditSaudarai dengan adanya ketegangan atau pertentangan antar tokoh.
c) Tahap konflik memuncak (Turning point atau Klimaks)
Tahap konflik memuncak atau biasa disebut klimaks merupakan tahap di
mana permasalahan atau ketegangan berada pada titik paling puncak.
d) Tahap konflik menurun (Antiklimaks)
Tahap konflik menurun atau biasa disebut antiklimaks merupakan tahap di
mana masalah mulai dapat diatasi dan ketegangan berangsur-angsur menghilang.
e) Tahap penyelesaian (Resolution)
Tahap penyelesaian merupakan tahap di mana konflik sudah terselesaikan.
Sudah tidak ada permasalahan maupun ketegangan antar tokohnya, karena telah
menemukan penyelesaiannya. (Pranoto 2015)
Secara umum, alur dapat diklasifikasikan menjadi tiga macam. Pembagian
ini didasarkan pada urutan waktu atau kronologisnya.