Page 87 - PGSD-MODUL 1 BAHASA INDONESIA
P. 87
tangannya.
“Ugh! Kau memegang tanganku?”
hardik Kelinci Kecil sambil memukul
dengan tangan kirinya. Kelinci nakal
itu berusaha melepaskan tangannya. Ia
bergerak ke kiri dan ke kanan, tetapi
tetap tidak berhasil. Karena gerakannya
itu, kelinci getah menyentuh bulu dan
ekornya. Pada saat itu, keluarlah
Serigala dari balik pohon.
“Sekarang kau terkena tipuanku, aku
akan meninggalkanmu agar kau
tersiksa oleh getah ini,” kata serigala
sambil menyeringai puas.
“Aku senang seperti ini. Getah ini tidak
menyakitiku. Aku akan merasa sakit
jika kau lemparkan aku ke atas duri
itu,” kata Kelinci Kecil sambil matanya
mengerling kea rah duri pagar.
“Baik, jika duri membuatmu sakit, aku
akan melemparkanmu ke sana,” ujar
Serigala kesal. Kemudian ia
menangkap Kelinci dan
melemparkannya ke arah duri.
Sebenarnya ucapan Kelinci tadi hanya
siasat saja, agar ia dapat melepaskan
diri dari getah itu. Ketika Serigala
melemparkannya ke duri, ia segara
melompat dan melompat, lalu berlari
jauh, masuk lubang untuk menemui
ibunya kembali.
Ketika sang ibu melihatnya, ia kaget
melihat bulu-bulu anaknya rontok,
kulitnya terkena getah, dan ekornya
terkelupas.
“Apa yang terjadi padamu? tanya
ibunya.
Kelinci menceritakan apa yang telah
dialaminya.
“Engkau pantas mendapatkan ini. Ini
adalah balasan bagi anak kelinci yang
keras kepala dan tidak mau mematuhi
nasihat ibunya.”
Sejak saat itu Kelinci tidak pernah lagi
ke kebun Serigala. (Abdul Majis dalam
Kosasih, 2019)