Page 41 - E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS PBL SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
P. 41
Tabel 1.9. Batas Ambang Indeks Massa Tubuh (IMT) di Indonesia
IMT Kelompok Kategori
< 17 Kurus Kekurangan berat badan
17,0 -18,5 Kurus Kekurangan berat badan
18,5 - 25,0 Normal Normal
>25,0 - 27,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan
>27,0 Gemuk Kelebihan berat badan tingkat berat
Contoh :
Seseorang memiliki berat badan 80 kg dan tingggi badan 160 cm.
80(kg)
IMT = = 31,25
(1,6)² (m)
IMT = 31,25 (gemuk, kategori kelebihan berat badan tingkat berat)
Pola hidup masyarakat saat ini meningkatkan resiko obesitas, bahkan di
kalangan anak-anak dan remaja. Obesitas adalah keadaan ketika sel-sel lemak di
dalam tubuh seseorang berlebihan jumlahnya sehingga dapat mengganggu
kesehatan. Obesitas dapat menyebabkan gangguan kesehatan, antara lain
penyakit jantung (kardiovaskuler), hipertensi, stroke, diabetes tipe 2, dan kanker
usus. Obesitas dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu sebagai berikut.
1. Obesitas ringan, kelebihan berat badan lebih dari 120% BBI ( Berat Badan Ideal)
2. Obesitas sedang, kelebihan berat badan lebih dari 141-200% BBI
3. Obesitas berat (abnormal), kelebihan berat badan lebih dari 200% BBI.
Untuk mencegah terjadinya obesitas, diperlukan manajemen gizi. Manajemen
gizi dilakukan dengan menerapkan menu makanan seimbang. Menu adalah
susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali makan atau untuk
sehari. Menu seimbang adalah menu yang terdiri atas beraneka ragam makanan
dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang untuk pemeliharaan dan perbaikan sel -sel tubuh, proses kehidupan,
serta pertumbuhan dan perkembangan.
Pola menu seimbang yang diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia sejak
tahun 1950 dalam rangka melancarkan gerakan “sadar gizi” oleh Prof. dr. Dr.
Poerwo Soedarmo, adalah pola menu 4 sehat 5 sempurna. Namun, slogan tersebut
sekarang sudah tidak terpakai dan tergantikan dengan konsep “Isi Piringku”
26