Page 36 - E-MODUL INTERAKTIF BERBASIS PBL SISTEM PENCERNAAN MANUSIA
P. 36
Proses pengelolaan pangan merupakan suatu kegiatan atau proses untuk
mengubah suatu bahan mentah menjadi bahan jadi/hasil olahan/produk, baik secara
fisik maupun kimiawi dengan menggunakan dana, tenaga kerja, peralatan, serta
bahan pembantu sehingga dapat diperoleh nilai yang lebih tinggi. Pengelolaan
pangan bertujuan sebagai berikut.
Makanan menjadi mudah dicerna oleh tubuh karena tidak semua bahan pangan
dapat dikonsumsi dalam keadaan mentah.
Meningkatkan kualitas pangan, yaitu memperbaiki aroma, warna, bentuk dan
tekstur makanan.
Membebaskan makanan dari mikroorganisme dan zat-zat yang membahayakan
kesehatan
Memperpanjang masa simpan
TEKNOLOGI PENGELOLAAN PANGAN
Jenis-jenis teknologi dalam pengelolaan pangan
adalah sebagai berikut :
1. Blansing, merupakan cara pemanasan
Link Youtube
pendahuluan yang dilakukan pada suhu kurang Link Youtube
dari 100⁰C. Selama beberapa menit
menggunakan air panas atau uap air. Umumnya Pengelolaan Makanan
Pengelolaan Makanan
Metode Blansing
Metode Blansing
suhu yang digunakan berkisar 83⁰C- 93⁰C. Tujuan https://youtu.be/mLOHle
https://youtu.be/mLOHle
dari blansing yaitu menginaktifkan enzim yang rKPG0?feature=shared
rKPG0?feature=shared
tahan terhadap suhu panas, seperti enzim
peroksidase dan enzim katalase.
2. Pasteurisasi, merupakan proses pemanasan
Link Youtube
bahan pangan dengan suhu tertentu untuk Link Youtube
membunuh mmikroba patogen. Pasteurisasi
Pengelolaan Makanan
biasanya dilakukan pada pengolahan bahan Pengelolaan Makanan
Metode Pateurisasi
Metode Pateurisasi
pangan seperti susu dan sari buah dengan suhu https://youtu.be/WZRQQ
https://youtu.be/WZRQQ
EWti4E?feature=shared
dibawah 100⁰C. Tujuan pasteurisasi yaitu EWti4E?feature=shared
memperpanjang masa simpan bahan makanan
dengan mematikan mikroba patogen dan
menginaktifkan enzim.
Sejarah Teknologi Pasteurisasi
Pada tahun 1864, Ilmuan Prancis Louis Pasteur menemukan
proses pasteurisasi setelah bereksperimen dengan anggur yang
dipanaskan. Pasteur menyadari bahwa anggur yang diolah dengan
panas membunuh banyak bakteri berbahaya yang sebelumnya
ada di dalam anggur. Dia juga memperhatikan bahwa anggur yang
diolah dengan panas tetap aman untuk dikonsumsi jangka waktu Gambar 1.7 Louis Pasteur
Sumber :
lebih lama. https://id.wikipedia.org/
21