Page 274 - Modul Pendidikan Guru Penggerak Bu Siti Dhomroh
P. 274
ain faktor-faktor biotik, faktor-faktor abiotik yang juga berperan aktif dalam menunjang
keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah:
Keuangan
Sarana dan prasarana
Pendekatan Pengelolaan Sumber Daya
1. Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking)
Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan memusatkan
perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.
Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa mengatasi
semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih.
Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak
nyaman dan curiga yang ternyata dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang
yang ada di sekitar.
2. Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based Thingking)
Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan
berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis
menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan
kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa
yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Perbedaan antara pendekatan berbasis kekurangan dengan pendekatan berbasis aset
dapat dilihat dari tabel berikut.
No Berbasis pada Berbasis pada aset
kekurangan/masalah/hambatan
Fokus pada aset dan kekuatan
1. Fokus pada masalah dan isu Membayangkan masa depan
Berpikir tentang kesuksesan
2. Berkutat pada masalah utama yang telah diraih dan kekuatan
untuk mencapai kesuksesan
Mengidentifikasi kebutuhan dan tersebut.
3. kekurangan – selalu bertanya apa yang Mengorganisasikan
kompetensi dan sumber daya
kurang? (aset dan kekuatan)
Merancang sebuah rencana
4. Fokus mencari bantuan dari sponsor berdasarkan visi dan kekuatan
atau institusi lain Melaksanakan rencana aksi
yang sudah diprogramkan
5. Merancang program atau proyek untuk
menyelesaikan masalah
6. Mengatur kelompok yang dapat
melaksanakan proyek
(Green & Haines, 2010)
Implementasi Di Kelas, Sekolah dan Masyarakat Sekitar
Perubahan masyarakat yang signifikan karena warga lokal dalam masyarakat tersebut
yang mengupayakan perubahan. Apabila kita aplikasikan ke lingkungan sekolah dan seluruh
warga sekolah berupaya melakukan perubahan maka perubahan tersebut pasti akan terjadi.
keberhasilan proses pembelajaran di antaranya adalah:
Keuangan
Sarana dan prasarana
Pendekatan Pengelolaan Sumber Daya
1. Pendekatan Berbasis Kekurangan/Masalah (Deficit-Based Thinking)
Pendekatan berbasis kekurangan/masalah (Deficit-Based Thinking) akan memusatkan
perhatian kita pada apa yang mengganggu, apa yang kurang, dan apa yang tidak bekerja.
Segala sesuatunya akan dilihat dengan cara pandang negatif. Kita harus bisa mengatasi
semua kekurangan atau yang menghalangi tercapainya kesuksesan yang ingin diraih.
Semakin lama, secara tidak sadar kita menjadi seseorang yang terbiasa untuk merasa tidak
nyaman dan curiga yang ternyata dapat menjadikan kita buta terhadap potensi dan peluang
yang ada di sekitar.
2. Pendekatan Berbasis Aset/Kekuatan (Asset-Based Thingking)
Pendekatan berbasis aset (Asset-Based Thinking) adalah sebuah konsep yang
dikembangkan oleh Dr. Kathryn Cramer, seorang ahli psikologi yang menekuni kekuatan
berpikir positif untuk pengembangan diri. Pendekatan ini merupakan cara praktis
menemukan dan mengenali hal-hal yang positif dalam kehidupan, dengan menggunakan
kekuatan sebagai tumpuan berpikir, kita diajak untuk memusatkan perhatian pada apa
yang bekerja, yang menjadi inspirasi, yang menjadi kekuatan ataupun potensi yang positif.
Perbedaan antara pendekatan berbasis kekurangan dengan pendekatan berbasis aset
dapat dilihat dari tabel berikut.
No Berbasis pada Berbasis pada aset
kekurangan/masalah/hambatan
Fokus pada aset dan kekuatan
1. Fokus pada masalah dan isu Membayangkan masa depan
Berpikir tentang kesuksesan
2. Berkutat pada masalah utama yang telah diraih dan kekuatan
untuk mencapai kesuksesan
Mengidentifikasi kebutuhan dan tersebut.
3. kekurangan – selalu bertanya apa yang Mengorganisasikan
kompetensi dan sumber daya
kurang? (aset dan kekuatan)
Merancang sebuah rencana
4. Fokus mencari bantuan dari sponsor berdasarkan visi dan kekuatan
atau institusi lain Melaksanakan rencana aksi
yang sudah diprogramkan
5. Merancang program atau proyek untuk
menyelesaikan masalah
6. Mengatur kelompok yang dapat
melaksanakan proyek
(Green & Haines, 2010)
Implementasi Di Kelas, Sekolah dan Masyarakat Sekitar
Perubahan masyarakat yang signifikan karena warga lokal dalam masyarakat tersebut
yang mengupayakan perubahan. Apabila kita aplikasikan ke lingkungan sekolah dan seluruh
warga sekolah berupaya melakukan perubahan maka perubahan tersebut pasti akan terjadi.