Page 44 - MODUL 1_ 3 FIX
P. 44

https://regional.kompas.com/read/2022/10/12/172000378/luas-kebakaran-hutan-dan-lahan-
                                                  di-riau-1219-hektare-selama-2022

                        Badan  Penanggulangan  Bencana  Daerah  (BPBD)  Provinsi  Riau  mencatat  luas
                        kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di wilayah tersebut mencapai 1.219 hektare
                        selama 2022. Karhutla terjadi di sejumlah wilayah Bumi Lancang  Kuning,  baik
                        lahan gambut maupun tanah mineral. Sejak Januari hingga September 2022 luas
                        karhutla  di  Provinsi  Riau  1.219  hektare,  karhutla  terluas  terdapat  di  wilayah
                        Kabupaten  Rokan  Hulu  336  hektare.  Setelah  itu,  Kabupaten  Rokan  Hilir  187
                        hektare,  Kampar  150  hektare,  Bengkalis  150  hektare,  Pelalawan  113  hektare,
                        Indragiri Hilir 85 hektare dan, Indragiri Hulu 79 hektare, Kota Dumai 51 hektare,
                        Kepulauan Meranti 32 hektare, dan Pekanbaru 14 hektare.

                        Kejadian  kebakaran  paling  umum  disebabkan  karena  adanya  kegiatan
                        pembakaran pada saat pembukaan lahan gambut untuk persiapan lahan, baik itu
                                                                                                               ESD2
                        dilakukan oleh perusahaan maupun masyarakat. Pembukaan lahan ini biasanya
                        dilakukan dengan melakukan pengeringan lahan serta melakukan pembakaran
                        untuk membersihkan lahan.

                        Alasan utama melakukan pembakaran pada saat melakukan pembukaan lahan
                        adalah  karena  cara  tersebut  terbilang  mudah,  biaya  yang  diperlukan
                        termasuk murah,  dan prosesnya  cepat.  Namun  demikian,  pembakaran  lahan
                        pada saat pembukaan lahan dapat memberikan dampak buruk terhadap kondisi
                        biofisik  gambut dan  dapat  menyebabkan  terjadinya  kebakaran  lahan  gambut
                        dalam skala yang luas.

                        Gambut  yang  sudah  dikeringkan  menjadi  sangat  rentan  terhadap  api,  bahkan
                        dengan sumber api yang kecil sekalipun. Berkurangnya tutupan pohon di lahan           ESD5
                        gambut,  berdampak  pada  perubahan  suhu  yang  kemudian  mempercepat
                        oksidasi tanah gambut. Oksidasi yang melepaskan karbon ke udara membentuk
                        kondisi yang kondusif untuk terjadinya kebakaran.




          MODUL III PENGELOLAAN DAN RESTORASI EKOSISTEM LAHAN BASAH                                      36
   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49