Page 113 - Modul PAI Flipbook SMA Berbebasis Problem Based Learning
P. 113
pergunakan untuk berbagai kepentingan dakwah. Semakin banyak orang yang
memeluk agama Islam, maka kemudian musala tersebut berkembang menjadi
pesantren yang ia jadikan sebagai lembaga pendidikan untuk mengajarkan Islam.
Desa Banjarwati kemudian menjadi semakin ramai sehingga lama-
kelamaan desa tersebut menjadi banyak penduduk dan nama desa itu berubah
menjadi Banjaranyar. Setelah dirasa masyarakat di Banjaranyar cukup mapan
dengan nilai-nilai dan praktik ajaran Islam, ia pun melanjutkan perjalanan
meninggalkan pesisir utara Jawa dan tiba di sebuah desa bernama Drajat. Di desa
tersebut, ia melanjutkan misi dakwah mengajak masyarakat Jawa yang saat itu
masih memeluk keyakinan Hindu-Budha untuk memeluk agama Islam.
Adapun metode dakwah yang ditempuh oleh Sunan Drajat adalah dengan
cara yang bijak dan halus. Ia selalu mengajarkan kepada pengikutnya untuk tidak
saling menyakiti, karena sebagai sesama muslim sebaiknya harus hidup rukun dan
damai jangan sampai terpecah belah. Ia menghindari cara-cara paksaan dalam
mengajarkan agama Islam. Ia berdakwah melalui masjid atau musala, yang
dilakukan sekaligus dengan praktik ibadahnya.
Ia terkenal dengan nasihat-nasihatnya tentang kehidupan yang kemudian
disesuaikan dengan ajaran Islam. Sunan Drajat memperkenalkan Islam melalui
konsep dakwah bil-hikmah, dengan cara-cara yang bijak dan tidak memaksa.
Dalam menyampaikan ajarannya ia menemput empat cara yaitu:
• Pengajian secara langsung di langar atau musala
• Penyelenggaraan pendidikan di pesantren
• Memberikan nasihat dan fatwa untuk penyelesaian sebuah masalah
• Melalui kesenian tradisional yaitu melalui tembang pangkur dengan
iringan gending gamelan.
Adapun inti dari ajaran Sunan Drajat adalah Catur Piwulang (Empat
Pengajaran) yaitu:
❖ Paring teken marang wong kang kalunyon lan wuto (memberikan
tongkat kepada orang yang buta)
❖ Paring pangan marang wong kang kaliren (memberi makan kepada
orang yang kelaparan)
❖ Paring sandhang marang wong kang kawudan (memberi pakaian
kepada orang yang telanjang)
103