Page 32 - Buku Digital Interaktif Dilengkapi AR Dan VR Fisiologi Tumbuhan
P. 32
2. Perjalanan Air ke Sistem Vaskular. Setelah air memasuki sel akar, air
bergerak secara lateral melalui jalur apoplas (di luar membran plasma) dan
simplas (melalui sitoplasma dan plasmodesmata) hingga mencapai silinder
pusat akar dan masuk ke dalam xilem. Dari xilem, air diangkut secara massal
ke daun oleh gaya kohesi dan adhesi melalui proses transpirasi (Raven et al.,
2014).
3. Menjaga Turgor Sel. Tekanan turgor terbentuk ketika air masuk ke vakuola
melalui osmosis, memberikan tekanan pada dinding sel. Tekanan ini penting
untuk mempertahankan bentuk dan kekakuan sel tumbuhan, serta untuk
pertumbuhan sel dan pembukaan stomata (Taiz & Zeiger, 2010).
4. Transpirasi melalui Stomata. Ketika air menguap dari permukaan daun
melalui stomata, tekanan air dalam daun menurun, yang menarik lebih
banyak air dari akar. Proses ini menjaga keberlangsungan aliran air dan
nutrien ke seluruh tumbuhan (Nobel, 2009).
2.3. Potensial Osmosis
2.3.1 Definisi Potensial Osmosis.
Potensial osmosis adalah ukuran kecenderungan air untuk bergerak
melalui membran semi-permeabel, tergantung pada perbedaan konsentrasi
zat terlarut di kedua sisi membran. Potensial osmosis juga dipengaruhi oleh
tekanan yang ada dalam sistem. Semakin tinggi konsentrasi zat terlarut
dalam larutan, semakin rendah potensial osmosis, karena air akan bergerak
menuju area dengan konsentrasi zat terlarut yang lebih tinggi. Dalam
tumbuhan, potensial osmosis mempengaruhi pergerakan air dari tanah ke
dalam akar dan sel tumbuhan secara keseluruhan (Taiz & Zeiger, 2010).
2.3.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Potensial Osmosis.
Potensial osmosis ditentukan oleh dua faktor utama:
1. Konsentrasi Larutan: Semakin banyak zat terlarut dalam larutan, semakin
rendah potensial osmosisnya. Konsentrasi larutan yang lebih tinggi menarik
air lebih banyak ke dalamnya.
22