Page 2 - Bhakti Sejati dalam Ramayana
P. 2
BHAKTI SEJATI DALAM RAMAYANA
A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif sebagai bagian dari
solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
procedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
1.4 Mengamalkan esensi ajaran Bhakti sejati yang tertuang dalam Rāmāyaṇa
pada kehidupan sehari-hari
2.4 Mengamalkan esensi ajaran Bhakti sejati yang tercantum dalam Rāmāyaṇa
di lingkungan terdekat
3.4 Memahami Esensi Bhakti sejati dalam Rāmāyaṇa
4.4 Menyajikan Esensi Bhakti sejati dalam Rāmāyaṇa
RINGKASAN MATERI
A. Ajaran Bhakti Sejati
Kita sering mengucapkan kata bhakti seperti mebhakti, ngaturang bhakti, satya bhakti,
bhakti sejati dan sebagainya. Istilah bhakti memiliki arti yang luas yaitu sujud, memuja, hormat
setia, taat, memperhambakan diri dan kasih sayang, bhakti juga merupakan suatu jalan dalam
betuk melakukan sujud dan pemujaan serta memperhambakan diri secara setia kehadapan
Hyang Widhi. Rasa bhakti ini juga diwujudkan dengan jalan menghormati dan menyayangi
sesama ciptaan Beliau dan orang yang menempuh jalan Bhakti disebut Bhakta. Sedangkan
istilah sejati memiliki arti sesungguhnya, memang demikian adanya, sungguh asli, apa-adanya
dan sebagainya.
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan, bhakti: tunduk dan hormat; perbuatan
yang menyatakan setia (kasih, hormat, tunduk): --- kepada Tuhan Yang Maha Esa; --- seorang
anak kepada orang tuanya; memperhambakan diri; setia sebagai tanda --- kepada nusa dan
bangsa, ia berusaha berprestasi sebaik-baiknya (Tim, 2001:94). Sedangkan kata sejati:
sebenarnya; (tulen, asli, murni, tidak lancung, tidak ada campuran) (Tim, 2001:462).