Page 4 - Bhakti Sejati dalam Ramayana
P. 4
misalnya: “Om Nama Siwa Ya”. Pengucapan yang berulang-ulang ini disebut dengan japa
atau japa mantra.
4. Padasevanam yaitu dengan memberikan pelayanan kepada Tuhan Yang Maha Esa,
termasuk melayani, menolong berbagai mahkluk ciptaannya.
5. Archanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara memuja keagungan-Nya.
6. Vedanam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan jalan membaca kitab suci Veda.
7. Dashyam yaitu berbhakti kepada Tuhan dengan cara melayani-Nya dalam pengertian mau
melayani mereka yang memerlukan pertolongan dengan penuh keiklasan.
8. Sukhyanam yaitu memandang Tuhan Yang Maha Esa sebagai sahabat sejati, yang
memberikan pertolongan ketika dalam bahaya.
9. Sevanam adalah berbhakti kepada Tuhan dengan cara menyerahkan diri sepenuhnya
kehadapan Hyang Widhi. Seseorang yang menjalankan bhakti dengan cara ini akan
melakukan segala sesuatunya sebagai persembahan kepada Tuhan.
Dengan demikian, dapat dinyatakan bahwa seseorang yang mengikuti jalan bhakti sejati
kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi beserta prabhava-Nya dengan penuh
pengabdian, memuja dan memuji, penyerahan diri secara tulus. Bila seseorang pemuja dapat
menyatukan dirinya dengan yang dipuja (Tuhan Yang Maha Esa), yang bersangkutan dapat
menikmati kebahagiaan dalam hidupnya. Kitab Bhagawadgita menjelaskan sebagai berikut;
Bhaktyã mãm abhijãnãti, yãvãn yas cha ‘smi tatvatah’,
tato tattvato mãm jnãtvã visate tadanantaram.
(Bhagawadgita, XVIII.55)
Terjemahannya:
Dengan berbhakti kepada-Ku, ia mengetahui siapa dan apa sesungguhnya Aku, dan dengan
mengetahui hakekat-Ku, ia mencapai Aku dikemudian hari (Pudja, 2004:434).
Bhakti sejati adalah salah satu ajaran yang dapat dimaknai dan dipedomani untuk meningkatkan
sradha dan bhakti umat kepada Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi beserta prabhavanya oleh
umat sedharma sebagai hamba-Nya. Bhakti sejati dapat dimaknai untuk membangun dan menciptakan
masyarakat yang berbudi dan individual dalam menciptakan situasi dan kondisi yang damai dan sentosa
di tengah-tengah jalinan hubungan sosial yang serasi, selaras dan harmonis. Umat sedharma juga dapat
menumbuh-kembangkan kesadaran prinsip hidup bersama yang saling menghargai, menghormati,
melayani dan dilayani satu sama yang lainnya dalam satu kesatuan organ-organ sosial sesuai dengan
prinsip-prinsip dasar aturan keimanan, kebajikan dan acara keagamaan yang dianutnya serta aturan-
aturan etika, moralitas dan kebajikan yang berlaku untuk umum. Kitab Rgveda menjelaskan sebagai
berikut;
“Yaste stanaá úaúayo yo mayobhür yena viúvàà pusyasi vàryàni,
yo ratnadhà vasuvid yaá sudatraásaraswati tam iha dhatave kaá.
Terjemahannya:
Sarasvati, air susu-Mu yang berlimpah-limpah sebagai sumber kesejahteraan, yang Engkau
berikan kepada semua yang baik, yang mengandung harta benda, mengandung kekayaan,
memberikan hadiah yang baik, Susu-Mu Engkau sediakan untuk kehidupan kami (Rgveda,
I.164.49).
Dengan Bhakti sejati yakni bhakti dengan jalan sujud, penuh pengabdian, setia, tekun, sungguh-
sungguh berdasarkan rasa, cinta, dan kasih yang mendalam memuja dan memuji nama suci, keagungan