Page 3 - Bhakti Sejati dalam Ramayana
P. 3

Menyembah  Yang  Abstrak,  Yang  Kekal  Abadi;  yang  manakah  dari  keduanya ini yang lebih
                        mahir dalam Yoga (Pudja, 2004:3008). Bhakta adalah pengikut ajaran bhakti marga yang setia,
                        tekun, sungguh-sungguh berdasarkan rasa, cinta, dan kasih yang mendalam.
                              Kata Bhakti (Bahasa Sanskerta) berarti pengabdian atau bagian Monier:2008).  Dalam
                        praktik Hinduisme menandakan suatu keterlibatan aktif oleh seseorang dalam memuja Yang
                        Mahakuasa.  Istilah  bhakti  sering  diterjemahkan  sebagai      pengabdian,  meskipun      kata
                        partisipasi   semakin   sering   digunakan sebagai istilah yang lebih akurat, karena menyampaikan
                        sesuatu yang hubungan dekat dengan Tuhan. Orang yang melakukan bhakti disebut bhakta,
                        sementara bhakti sebagai jalan spiritual disebut sebagai bhakti marga atau jalan bhakti. Bhakti
                        merupakan komponen penting dalam banyak cabang Hindu, yang didefinisikan berbeda-beda
                        oleh berbagai individu, kelompok, dan masyarakat. Bhakti menekankan pengabdian dan praktik
                        daripada ritual. Bhakti biasanya digambarkan seperti hubungan antarmanusia; seperti dengan
                        kekasih,  dengan  teman,  orang  tua,  anak,  dan  tuan-hamba.  Bhakti  dapat  mengacu  kepada
                        hubungan  bakti kepada seorang  guru  spiritual,  sebagai  guru-bhakti;  dengan bentuk  pribadi
                        Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi, misal:  Uma, Saraswati, Sri, Laksmi atau zat ilahi
                        tanpa bentuk yang disebut Nirguna. Tradisi bhakti yang berbeda dalam agama Hindu terkadang
                        dibagi-bagi,  meliputi:  aliran  Siwaisme,  aliran  Brahma,  aliran  Waisnawa  yang  menyembah
                        bentuk Visnu dan para dewa dan dewi yang terkait dengannya; pengikut, Awatara dan lain-lain.
                        Bhakti  menurut  tradisi  tertentu  tidak  eksklusif.  Pengabdian  kepada  satu  dewa  tidak
                        menghalangi ibadah yang lain.

                    B.  Bagian-bagian Ajaran Bhakti Sejati
                              Ajaran bhakti dalam agama Hindu mengajarkan umat manusia untuk bersembah sujud
                        ke hadapan yang dihormati ‘Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi’ beserta manifestasi
                        dan prabhawa-Nya. Bhakti atau menyembah kepada-Nya dapat dilaksanakan secara abstrak
                        dan juga dengan mempergunakan nyasa atau pratima berupa arca atau mantra. Menyembah
                        Tuhan  dalam  wujud  abstrak  dapat  dilakukan  dengan  menanggalkan  pikiran  kepada  yang
                        disembah  adalah  amat  baik  namun  kesulitan,  hambatan,  dan  tantangan  tetap  ada,  karena
                        Tuhan tanpa wujud, kekal abadi, dan tidak berubah-ubah.  Memuja Tuhan dalam wujud nyata
                        seperti yang dilakukan oleh umat kebanyakan ‘yoga biasa’ diperlukan adanya sarana seperti
                        pratima atau arca, umat sedharma akan lebih mudah untuk mewujudkan rasa bhaktinya, tetapi
                        ini bukan berarti satu-satunya jalan yang terbaik bagi umat semua.
                              Kitab   Bhagavata   Purana   VII.52.23   menyebutkan ada   9   jenis   bhakti kehadapan
                        Ida Sang Hyang Widhi/Tuhan Yang Maha Esa, yang disebut dengan istilah Navavidha bhakti, di
                        antaranya:
                        1.  Srawanam   yang   berarti   berbhakti   kepada   Tuhan   dengan   cara membaca atau
                           mendengarkan hal-hal yang bermutu seperti pelajaran/ceramah keagamaan, cerita-cerita
                           keagamaan dan nyanyian-nyanyian keagamaan, membaca kitab-kitab suci.
                        2.  Kirtanam   yang   berarti   berbhakti   kepada   Tuhan   dengan   jalan menyanyikan   kidung
                           suci   keagamaan   atau   kidung   suci   yang mengagungkan kebesaran Tuhan dengan penuh
                           pengertian dan rasa bhakti yang ikhlas serta benar-benar menjiwai isi kidung tersebut.
                        3.  Smaranam  adalah  cara  berbhakti  kepada  Tuhan  dengan  cara  selalu  ingat  kepada-Nya,
                           mengingat nama-Nya, bermeditasi.  Setiap indera kita menikmati sesuatu, kita selalu ingat
                           bahwa semua itu adalah anugrah dari Tuhan. Cara yang khusus untuk selalu mengingat
                           Beliau  adalah  dengan  mengucapkan  salah  satu  gelar  Beliau  secara  berulang-  ulang
   1   2   3   4   5   6   7   8