Page 15 - 9 dari Nadira
P. 15

l.:ieilo .§.  Chudori





                 banjiri turisyang ingin keliling Eropa, selalu memberikan
                 rasa  optimisme.  Kalvelstraat  sela/u  s a j a   penuh  seperti

                  pasar, t a  pi Bram dan aku sela/u senang menyusur i ja/an ini
                 hanya untuk satu ha/:  mencium bau rendang di ha/aman

                 luar r e s t o r a n   P a d a n g   di p o j o k  jalan;  dan bau a s a p   r o k o k
                 k r e t ek  yang d ijual o l e h  Andries.
                        Amsterdam k o t a  yang kontradiktif. Amsterdam selalu

                 rapi  dan  rajin  membasuh  diri,  sedangkan  penduduknya
                 ma/as mandi.  Bram  Suwandi  di  antara  m e r e k a - se p e r ti

                 juga  para  penduduk  Indonesia  di  sini-terlihat  paling
                 bersih,  rapi,  dan  rajin  bertemu  dengan  air.  Amsterdam
                 juga  serba  kontradiktif,  karena  semasa  kuliah,  aku  b i s a

                 mendapatkan  d u a   tetangga  yang  posisi  apartemennya
                  sekaligus menunjukkan  titik spektrum yang b e rlawanan.

                 J o hanna  adalah seorang penganut P r o t e st a n   yang ketat,
                 yang  r a j i n   ke  gereja  dan  rak  bukunya  penuh  d e n g a n
                 buku-buku renungan  ilahiah;  sementara  B e a   adalah ga­

                  d i s   Belanda  yang  pada  hari  pertamaku  d i  Amsterdam
                 mengajak  s i  gadis Indonesia  yang  semula  dianggapnya

                  pemalu ini, menyusuri rumah-rumah /ampu merah, hanya
                 agar  aku  k e l o jotan.  Dia  begitu kepingin  tertawa  hingga
                  terbungkuk-bungkuk  me/ihat  seorang  gadis  Asia  yang

                 m e n j erit me/ihat suasana RosseBuurt R e d   Light District.
                        T e rnyata reaksiku membuat d ia   kecewa. Aku melalui

                 ja/an itu dengan santai,  mafah banyak bertanya dan ikut
                  d u d u k  berbincang d e n g a n  Anneke, Carla, d a n   Elisesembari
                 berbagi  rokok,  mendengarkan  cerita  tentang  langganan

                 mereka.
                       Aku  tersenyum  mengingat  itu  semua.  Hingga  kini,

                  Johanna dan B e a   tetap temanku terbaik di apartemen ini.
                  M e sk i   b e r b e d a   i d e o l o g i   dalam  h i d u p ,  merekalah  yang
                  membantu  pernikahanku  yang  dilangsungkan  d e n g a n
   10   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20