Page 53 - Ebahan Ajar Manajemen Aset Oleh Jandry P. Z. Ratu Kadja, SE.,M.Si
P. 53
memberikan fleksibilitas yang lebih besar untuk mengikuti perubahan
Johan Halim dalam artikel tentang Akuntansi Untuk Leasing (2003)
mengutip pernyataan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam PSAK No.
30 yang mengistilahkan leasing menjadi kegiatan sewa guna usaha.
Kegiatan sewa guna usaha diperkenalkan untuk pertama kalinya di Indonesia
pada tahun 1974 dengan dikeluarkannya Surat Keputusan Bersama (SKB)
Menteri Keuangan, Menteri Perdagangan dan Menteri Perindus trian No. Kep-
122/MK/2/1974, No. 32/M/SK/ 2/1974 dan No. 30/Kpb/I/74 tanggal 7
Pebruari 1974 tentang "Perijinan Usaha Leasing", sejak saat itu dan khususnya
sejak tahun 1980 jumlah perusahaan sewa guna usaha dan transaksi sewa
guna usaha makin meningkat dari tahun ke tahun untuk membiayai
penyediaan barang barang modal dunia usaha. Hadirnya perusahaan sewa
guna usaha patungan bersama perusahaan swasta nasional telah mampu
mempopulerkan peranan kegiatan sewa guna usaha sebagai alternatif
pembiayaan barang modal yang sangat dibutuhkan para pengusaha di
Indonesia, disamping cara-cara pembiayaan konven sional yang lazim.
Sekarang mari kita lihat tentang definisi leasing. SKB Menteri Keuangan,
Menteri Perdaga ngan dan Menteri Perindustrian menyatakan: "Leasing ialah
setiap kegiatan pembiayaan perusahaan dalam bentuk penyediaan barang-
barang modal untuk diguna kan oleh suatu perusahaan untuk suatu jangka
waktu tertentu berdasarkan pembayaran-pembayaran secara berkala disertai
dengan hak pilih bagi perusahaan
-49 -