Page 11 - MODUL APKS 11
P. 11
Pada 5 Agustus 1950, tiba-tiba di Markas Staf Brigade 10/Garuda Makassar dikepung oleh
pengikut Andi Azis, namun berhasil dipukul mundur pihak TNI. Peristiwa dikenal dengan Peristiwa 5
Agustus 1950. Setelah pertempuran usai selama dua hari, pasukan yang mendukung gerakan Andi
Azis, yakni KNIL/KL minta berunding. Pada tanggal 8 Agustus 1950 terjadi kesepakatan antara
kolonel Alex Kawilarang dengan Mayor Jenderal Scheffelaar (KNIL/KL). Isi kesepakatan tersebut
adalah penghentian tembak menembak, KNIL/KL harus meninggalkan Makassar dan
meninggalkan semua senjatanya. Andi Azis dapat di tangkap dan diadili di Pengadilan Militer
Yogyakarta pada tahun 1953 dan dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
c. RMS (Republik Maluku Selatan)
Pemberontakan RMS dipimpin oleh Dr. CRS. Soumokil (mantan jaksa agung NIT). Soumokil
awalnya sudah terlibat dalam pemberontakan Andi Azis tapi dia dapat melarikan diri ke Maluku.
Soumokil juga dapat memindahkan pasukan KNIL dan pasukan Baret Hijau dari Makassar ke
Ambon. Pada tanggal 25 April 1950, Republik Maluku Selatan diproklamasikan. Soumokil tidak
menyetujui terbentuknya NKRI dan tidak menyetujui penggabungan daerah-daerah Negara Indonesia
Timur ke dalam wilayah kekuasaan RI. Soumokil berusaha melepaskan wilayah Maluku Tengah dan
NIT yang merupakan bagian dari RIS (Republik Indonesia Serikat).
Dalam upaya penumpasan, pemerintah berusaha mengatasi masalah ini dengan cara
berdamai. Cara yang dilakukan oleh pemerintah yaitu mengirim misi perdamaian yang dipimpin
oleh seorang tokoh asli Maluku, Dr. Leimena. Namun misi yang diajukan tersebut di tolak oleh
Soumokil. Selanjutnya misi perdamaian dikirim oleh pemerintah terdiri dari pendeta, politikus,
dokter, wartawanpun tidak dapat bertemu langsung dengan pengikut Soumokil.
Karena upaya perdamaian yang diajukan oleh pemerintah tidak berhasil, akhirnya pemerintah
melakukan operasi militer untuk membersihkan gerakan RMS dengan mengerahkan pasukan operasi
Militer Indonesia Timur dipimpin langsung oleh AE Kawilarang, yang menjabat sebagai Panglima
Tentara dan Teritorium Indonesia Timur. Setelah pemerintah membentuk sebuah operasi militer,
penumpasan pemberontakan RMS pun akhirnya dilakukkan tanggal 14 Juli 1950.
Pada awal November 1950 kota Ambon dapat dikuasai, namun dalam perebutan Benteng
Nieuw Victoria, Letnan Kolonel Slamet Riyadi gugur. Pada tangal 12 Desember 1963, Soumokil baru
dapat ditangkap dan kemudan dihadapkan pada Mahkamah Militer Luar Biasa di Jakarta dan di
jatuhi hukuman mati.
UJI KOMPETENSI 3
1. Tulislah pendapatmu tentang dampak langsung dari terjadinya APRA!
2. Jelaskan mengapa sebagian pasukan KNIL tidak mau bergabung ke dalam APRIS
(Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat) sesuai dengan keputusan yang
diambil dalam perundingan KMB!
3. Tuliskan pendapatmu mengenai persamaan dan perbedaan antara latar belakang
terjadinya aneka pemberontakan pada periode 1948-1965, dengan beberapa
konflik pusat daerah pada masa sekarang!
4. Tuliskan (5) hikmah yang bisa diambil dari pergolakan yang pernah terjadi di Indonesia
pada periode 1948-1965!
5. Analisislah terjadinya peristiwa G30S/PKI 1965, menurut pendapat kalian kira-kira
siapakah dalang peristiwa besar itu yang sebenarnya? Sertai penjelasan Anda
dengan salah satu teori dalang dibalik peristiwa G30S/PKI atau Anda memiliki teori
tersendiri cantumkan referensinya.
10