Page 6 - MODUL APKS 11
P. 6
a. Medannya berupa daerah pegunungan sehingga
sangat mendukung pasukan DI/TII untuk bergerilya.
b. Pasukan Kartosuwiryo dapat bergerak dengan
leluasa di kalangan rakyat.
c. Pasukan DI/TII mendapat bantuan dari beberapa
orang Belanda, antara lain pemilik perkebunan dan
para pendukung negara Pasundan.
d. Suasana politik yang tidak stabil dan sikap beberapa
kalangan partai politik telah mempersulit usaha
pemilihan keamanan.
Dalam menghadapi aksi Di/TII pemerintah
mengerahkan pasukan TNI untuk menumpas
pemberontakan ini. Pada tahun 1960 pasukan Siliwangi
bersama rakyat melakukan operasi “Pagar Betis” dan Foto: Kartosuwiryo menjelang dieksekusi mati
operasi “ Bharatayudha” di gunung Geber daerah
majalaya Jawa Barat. Kemudian kartosuwiryo dijatuhi hukuman mati oleh Mahkamah Agung
sehingga pemberontakan DI/TII Jabar dapat di tumpas.
3. DI/ TII Jawa Tengah
Wilayah Jawa Tengah awal kasusnya disebabkan
adanya persetujuan Renville daerah Pekalongan-Brebes-
Tegal ditinggalkan TNI dan aparat pemerintahan. Hingga
akhirnya terjadi kekosongan di wilayah tersebut kemudian
memicu Amir Fatah dan pasukan Hizbullah yang menolak
TNI untuk mengambil alih, pada saat pasukan TNI kembali ke
wilayah tersebut setelah Belanda melakukan agresi militer II,
fakta sebenarnya TNI dan Amir Fatah telah sepakat bahkan
Amir Fatah diberikan mandat sebagai koordinator pasukan
daerah operasi Tegal dan Brebes. Namun masih sering
terjadi ketegangan antara pasukan Amir Fatah dan TNI
hingga akhirnya Amir Fatah berubah pikiran setelah utusan
Kartosuwiryo menemuinya dan mengangkat sebagai
panglima TII Jawa Tengah. Bahkan Amir terlibat dalam
peristiwa proklamasi berdirinya Negara Islam di Jawa Tengah. Usaha TNI untuk menumpas
pemberontakan menggunakan operasi kilat “Gerakan Banteng Negara” (GBN) dipimpin Letnan
Kolonel Sabrini yang kemudian digantikan Letnan Kolonel M. Bachrun dan kemudian oleh Letnan
Kolonel A. Yani. Gerakan operasi ini dilakukan oleh Pasukan “ Banteng Riders”. Sementara itu di
daerah Kebumen muncul pemberontakan bagian dari Di/TII dipimpin oleh Kyai Moh. Mahfudz
Abdurrahman yang dikenal sebagai Romo Pusat atau Kyai Sumolangu. Usaha untuk menumpas
pemberontakan ini yaitu dengan cara “ Operasi Merdeka Timur” dipimpin oleh Letkol Soeharto dan
Komandan Brigade Pragolo.
4. DI/ TII Kalimantan Selatan
Timbulnya pemberontakan di Kalimantan selatan bisa ditelusuri saat ALRI (Angkatan Laut
Republik Indonesia)Divisi IV menjadi pasukan utama Indonesia dalam menghadapi Belanda di
Kalimantan Selatan, kemudian tumbuh menjadi tentara yang sangat kuat. Namn ada permasalah
yaitu penataan ketentaraan di Kalimantan Selatan ini dilakukan oleh pemerintahan pusat di Jawa,
sehingga hal ini menyebabkan tidak sedikit orang yang merasa kecewa karena diantara mereka
harus ada yang didemobilisasi atau mendapatkan posisi yang tidak sesuai dengan keinginan
mereka, penangkapan-penangkapan terhadap mantan anggota ALRI Divisi IV terjadi, Salah satu
alasannya
Foto Ibnu Hajar
5