Page 9 - MODUL APKS 11
P. 9

Nugroho Notosusanto dan Ismail Saleh ini merupakan teori yang paling umum didengar
            mengenai kudeta tanggal 30 September 1965.
               Namun  terlepas  dari  teori  mana  yang  benar  mengenai  peristiwa  G30S,  yang  pasti  sejak
        Demokrasi Terpimpin secara resmi dimulai pada tahun 1959, Indonesia memang diwarnai dengan
        figur  Soekarno  yang  menampilkan  dirinya  sebagai  penguasa  tunggal  di  Indonesia.  Dia  juga
        menjadi  kekuatan  penengah  diantara  dua  kelompok  politik  besar  yang  saling  bersaing  dan
        terkurung  dalam  pertentangan  yang  tidak  terddamaikan  saat  itu  :  AD  dengan  PKI.  A.  Latar
        belakang Munculnya G30S/PKI 1965

               Sejak terpilih menjadi Ketua PKI 1951, Dipa Nusantara Aidit dengan cepat membangun
         kembali PKI yang porak-poranda akibat kegagalan pemberontakan tahun 1948. Berikut latar
          belakang adanya peristiwa G30S/PKI:
         1.  PKI pernah melakukan pemberontakan di Madiun 1948 namun gagal. Sejak tahun 1950 PKI
            muncul lagi dan ikut dalam kehidupan partai politik.
         2.  DN  Aidit  dengan  cepat  membangun  PKI,  sehingga  pada  Pemilu  1955  PKI  menjadi  salah
            satu partai tersebesar di Indonesia.
         3.  Kondisi sosial politik RI pada masa Demokrasi Terpimpin memberi peluang kepada PKI untuk
            memperkuat  pengaruhnya.  Adanya  pemberlakuan  doktrin  Nasakom  turut  mempertinggi
            kedudukan PKI dalam pencaturan politik yang hanya diimbangi oleh Angkatan Darat.
         4.  Pengaruh PKI ternyata berkembang juga di kalangan seniman, wartawan, guru, mahasiswa,
            dosen, dan kaum intelektual.
          B.  Pemberontakan G30S/PKI 1965
               Dalam  usaha  menyusun  kekuatan  dan  merebut  kekuasaan,  PKI  melakuan
        serangkaian kegiatan sebagai berikut:

         1.  Membentuk  Biro  Khusus  di  bawah  pimpinan  Syam  Kamaruzaman.  Tugas  Biro  khusus  adalah
            merancang dan mempersiapkan perebutan kekuasaan. Disamping itu juga melakukan infiltrasi ke
            dalam tubuh ABRI, organisasi politik dan organisasi massa.
         2.  Menuntut dibentuknya Angkatan ke-5 yang terdiri atas buruh tani yang dipersenjatai.

          3.  Melakukan sabotase, aksi sepihak, dan aksi teror.
         4.  Melakukan aksi fitnah terhadap ABRI, khususnya TNI AD yang dianggap dan dinilai sebagai
            penghambat pelaksanaan programnya, yakni dengan melancarkan isu Dewan Jenderal.

          5.  Melakukan latihan kemiliteran di Lubang Buaya, Pondok Gede Jakarta.
               Secara fisik militer G30S/PKI 1965  dipimpin oleh  Letkol Untung, Komandan Batalyon  I
        Resimen. Gerakan ini dimulai dini hari tanggal 1 Oktober 1965. Adapun beberapa tindakan yang
        dilakukan gerakan ini adalah sebagai berikut.

         1.  Menculik para jenderal pimpinan TNI untuk melumpuhkan kekuatan ABRI.
         2.  Menduduki gedung DPR.
         3.  Memperkuat basis pertahanan PKI di Lubang Buaya yang terletak di dekat markas besar TNI AU.
         4.  Membentuk Dewan Revolusi yang akan menggantikan pemerintahan sipil.

          5.  Mendemisionerkan kabinet Dwikora dan membentuk pemerintahan berdasarkan Nasakom.
               G30S/PKI  1965  didahului  dengan  penculikan  enam  orang  perwira  tinggi  dan  seorang
        perwira pertama AD antara lain:

         a.  MenPangAD Ahmad Yani
         b.  Mayjen S. Parman
         c.  Mayjen R. Suprapto
         d.  Mayjen M.T Haryono,
         e.  Brigjend DI Panjaitan
         f.  Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
         g.  Kapten Piere Tendean
          h.  Kolonel Katamso

        8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14