Page 7 - MODUL APKS 11
P. 7

adalah  karena  diantara  mereka  ada  yang
        mencoba  menghasut  mantan  anggota  ALRI  yang
        lain untuk memberontak.

               Pembelot tersebut diantaranya adalah Ibnu
        Hajar, memiliki watak yang keras dengan cepat dia
        berhasil  mengumpulkan  pengikut,  terutama  di
        kalangan  anggota  ALRI  Divisi  IV  yang  merasa
        kecewa     dengan     pemerintahan.      Ibnu    Hajar
        bergabung      dengan      Kartosuwiryo      kemudan
        dijadikan Panglima TII Kalimantan. DI/TII di

        Kalimantan  Selatan  dipimpin  oleh  Ibnu  Hajar,  para  pemberontak  awalnya  membuat  kekacauan
        dengan cara menyerang pos-pos kesatuan TNI. Solusi untuk menghadapi gerombolan pemberontak
        tersebut  yaitu  dengan cara  memberikan kesempatan untuk  menyerah dan akan  diterima  menjadi
        anggota TNI. Ibnu Hajar punmenyerah, namun setelah menyerah lalu melarikan diri dan melakukan
        pemberontakan  lagi,  hingga  selanjutnya  pemerintah  mengerahkan  pasukan  TNI  untuk
        menangkapnya.  Kondisi  akhirnya  Ibnu  Hajar  menyerah  1963  dan  berharap  mendapat
        pengampunan namun dari pengadilan militer menjatuhi hukuman mati.

          5.  DI/ TII Sulawesi Selatan
               Pemberontakan DI/TII terjadi di Sulawesi Selatan
        yang  dipimpin  oleh  Kahar  Muzakar.  Pada  awalnya
        pemberontakan        ini   lebih     disebabkan      akibat
        ketidakpuasan para bekas pejuang gerilya kemerdekaan
        terhadap  kebijakan  pemerintah  dalam  membentuk
        Tentara  Republik  dan  demobilisasi  yang  dilakukan  di
        Sulawesi  Selatan.  Namun  beberapa  tahun  kemudian
        pemberontakan  malah  beralih  dengan  bergabungnya
        mereka  ke  dalam  DI/  TII  Kartosuwiryo.  Tokoh  Kahar
        Muzakar sendiri pada masa perang kemerdekaan pernah
        berjuang di Jawa bahkan menjadi

        komandan  Komando  Grup  Selawesi  Selatan  (KGSS)                 Foto:  Kahar

        Muzakar     yang bermarkas di Yogyakarta. Setelah pengakuan

        kedaulatan 1949 ia lalu ditugaskan ke daerah asalnya untuk membantu  menyelesaikan persoalan
        tentang  KGSS.  KGSS  dibentuk  sewaktu  perang  kemerdekaan  dan  berkekuatan  16  batalyon  atau
        satu divisi. Pemerintah ingin agar kesatuan ini dibubarkan lebih dahulu untuk kemudian dilakukan re-
        organisasi tentara kembali. Kahar Muzakar diangkat oleh Panglima Tentara Indonesia Timur menjadi
        koordinator KGSS agar mudah menyelesaikan persoalan. Namun Kahar Muzakar malah menuntut
        pada  Panglima  agar  KGSS  bukan  dibubarkan  melainkan  minta  kepada  seluruh  Panglima  KGSS
        dijadikan tentara dengan  nama Brigade Hasanuddin. Tuntutan ditolak karena  pemerintah  memiliki
        kebijakan hanya akan menerima anggota KGSS yang memenuhi syarat sebagai tentara dan lulus
        seleksi.

               Kahar  Muzakar  melakukan  pemberontakan  dan  menyatakan  diri  sebagai  bagian  Negara
        Islam  Indonesia  pada  tahun  7  Agustus  1953.  Solusi  untuk  menumpas  pemberontakan  yang
        dilakukan  oleh  kahar  Muzakar  yaitu  dengan  cara  operasi  milter,  pada  bulan  Februari  1965  Kahar
        Muzakar berhasil ditangkap dan ditembak mati.

                                                                                UJI KOMPETENSI 2

               1.  Apa yang melatarbelakangi munculnya gerakan DI/TII Jawa Barat?
               2.  Apa pendapatmu mengenai pemberontakan yang dilakukan DI/TII ini benar atau salah?
                  Jika benar berikan alasannya jika salah jangan lupa bubuhi alasannya juga?
               3.  Jelaskan perbedaan latar belakang terjadinya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat              6
                  dengan DI/TII di Aceh!
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12