Page 35 - ummi test
P. 35
etika, budaya, maupun juta orang. Sedangkan
agama, maka seseorang prevalensi gangguan jiwa
sudah dapat dikatakan berat, seperti skizofrenia,
mengalami gangguan mencapai sekitar 400 ribu
kejiwaan,” ujar Fidiansjah. orang. Gangguan kejiwaan, ungkap
Misalnya, ia Angka-angka tersebut Dr dr Fidiansjah, SpKJ, MPH,
mencontohkan, kalau jiwa bukan tidak mungkin kian tidak terjadi begitu saja,
kita sehat, saat melihat meningkat. Terlebih lagi, melainkan karena adanya
musibah atau kesedihan kita kondisi zaman yang meskipun interaksi antara faktor biologis,
pasti merasa sedih. Namun, semakin maju, namun psikologis, sosial dan spiritual.
bila hal yang sedih itu malah membawa berbagai Faktor biologis, meliputi ge-
membuat kita tertawa, kita permasalahan yang semakin netika/keturunan, perubahan
patut curiga, jangan-jangan kompleks dalam kehidupan 1 uktur otak dan keseimban-
str
jiwa kita terganggu. “Tentu manusia. Tekanan hidup gan zat kimia pada otak, penyakit
saja untuk mendeskripsikan meningkat, stres mudah fisik kronik/terminal, penggunaan
gangguan ini, komunitas terpicu, jiwa pun makin obat-obatan dilarang seperti nar-
kedokteran mengacu pada rapuh, sehingga rentan kotika, psikotropika, dan zat adik-
pedoman gangguan jiwa yang terkena berbagai masalah. tif lainnya (Napza).
mengupas lebih detail lagi Akan tetapi, imbuh
masing-masing komponen Fidiansjah, meski kemajuan Faktor psikologis. Beberapa
tadi,” tambah alumnus S3 zaman berpengaruh pada tipe kepribadian tertentu ti-
Pendidikan Doktor Ilmu kesehatan jiwa, tetap saja 2 dak dapat menyesuaikan diri
Kedokteran Jiwa, Fakultas yang menentukan adalah atau beradaptasi terhadap peruba-
Kedokteran Universitas faktor internal individu. han lingkungan, mengalami peris-
Indonesia ini. “Yaitu bagaimana individu itu tiwa traumatik seperti bencana,
membentuk mekanisme kehilangan/perpisahan, KDRT,
Ditopang dengan Agama adaptasi terhadap setiap dan kekerasan lainnya.
Berdasarkan data dari dinamika kehidupan,” tutur Faktor sosial. Hubungan
World Federation for Mental Ketua Seksi Religi, Spirituali- antarsesama yang kurang
Health tahun lalu, satu dari tas dan Psikiatri Perhimpunan 3 baik atau keluarga yang tidak
empat orang dewasa akan Dokter Spesialis Kedokteran harmonis, stres/tekanan sosial
mengalami masalah Jiwa Indonesia (PDSKJI) ini. yang berlangsung lama, kesulitan
kesehatan jiwa pada suatu Sebab, stimulus dari luar ekonomi, kurangnya dukungan
waktu di dalam hidupnya. tidak dapat dikendalikan, keluarga dan sosial, dan lingkun-
Sementara World Health namun respons dalam gan yang tidak mendukung.
Organization (WHO) menghadapi berbagai hal Faktor spiritual. Lemahnya
mengeluarkan data, pada sangatlah bisa ditentukan spiritualitas; tak memahami
2016 terdapat sekitar 35 juta oleh individu itu sendiri. 4 apa makna hidup, diri dan
orang terkena depresi, 60 juta Dalam hal ini, imbuh perannya untuk lingkungannya,
orang mengidap bipolar, 21 Fidiansjah, agama juga dan hubungannya dengan Tuhan.
juta orang terkena skizofrenia, memiliki peranan karena
dan 47,5 juta orang dengan memegang nilai-nilai “Dukungan dari keluarga dan
mengalami demensia. agama dan meningkatkan masyarakat, pola asuh yang baik,
Bagaimana dengan spiritualitas diri, individu ter- mengelola stres, berpikir positif,
Indonesia? Hasil Riset se but akan memiliki benteng olahraga teratur, menerapkan
Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang menguatkan jiwanya— teknik relaksasi, meningkatkan
2013, prevalensi gangguan dalam bahasa agama, jiwa nilai spiritual, cek kesehatan
mental emosional yang yang tenang (nafsul muthma teratur, serta menciptakan
ditunjukkan dengan gejala innah)—untuk merespons kehidupan dengan semangat dan
depresi dan kecemasan untuk segala hiruk pikuk yang ceria adalah upaya mencegah
usia 15 tahun ke atas terjadi di kehidupannya. terganggunya jiwa,” urai
mencapai kurang lebih 14 Rahmi Rizal Fidiansjah.
O K T O B E R 2017
17995508_ UMMI REGULER OKTOBER_T-019_HVS.pdf 1 9/24/2017 12:01:41 AM