Page 2 - TM2 Ekopang
P. 2
Versi Online: https://online.flipbuilder.com/kgrwu/phgi/
EKONOMI PANGAN DAN GIZI
Oleh: I Nengah Tanu Komalyna
Topik 2 : Model Ekonomi Pangan dan Gizi
Tujuan Pembelajaran :
1. Memahami bagaimana setiap individu menentukan pilihan kelangkaan produk yang
diinginkannya
2. Memahami model dalam pengambilan keputusan dalam menghadapi kelangkaan
produk yang diinginkan
Pokok Bahasan
1. Menentukan pilihan dalam menghadapi kelangkaan produk yang diinginkannya
2. Model dalam pengambilan keputusan
3. Ketahanan Pangan dan Inflasi di Indonesia
Kebiatan Belajar
1. Menentukan pilihan dalam menghadapi kelangkaan produk yang diinginkannya
Individu atau masyarakat harus mengatur kehidupannya melalui pilihan-pilihan terbaik
untuk memaksimalkan kepuasan dengan menggunakan sumberdaya yang terbatas. Pilihan
terbaik adalah pilihan yang mampu memberikan opportunity cost yang paling besar jika
tidak dipilih. Opportunity cost atau biaya pengorbanan yang timbul karena menggunakan
sumberdaya untuk tujuan tertentu) yang diukur dengan manfaat yang dilepas atau hilang
karena tidak memilih tujuan tersebut.
Pilihan-pilhan yang dibuat manusia bukan hanya didasari oleh biaya yang tersurat (eksplisit,
dimana seluruh pengorbanan akan terjadi dan dinyatakan dalam satuan maupun harga
pasar yang berlaku) dan biaya yang tersirat (implisit, dimana seluruh pengorbanannya akan
terjadi tidak bisa diukur dalam satuan seperti kepuasan, pristige dan lainnya yang tidak bisa
diukur secara ekonomi).
Kasus 1: Alternatif 1 : Tamat SMA melanjutkan ke PT dan
Alternatif 2 : Tamat SMA langsung mencari kerja
Biaya eksplisit dari alternatif 1 adalah biaya kuliah dan biaya alat-alat penunjang kuliah.
Biaya implisit, berupa gaji yang “hilang” karena tidak mengambil kesempatan untuk
bekerja.
Kenapa seseorang memilih untuk kuliah (alternatif 1) dan bukan langsung bekerja
(alternatif 2)?
Alternatif 1 didasarkan pada pertimbangan bahwa dengan gelar pendidikan yang lebih
tinggi di masa depan maka pendapatan yang akan diperoleh juga akan lebih tinggi dari pada
pendapatan dengan menggunakan pendidikan SMA Bahkan setelah lulus sarjana dan
bekerja sebagian besar orang akan mendapatkan penghasilan yang lebih tinggi dari pada
lulusan SMA walaupun sudah bekerja bertahun-tahun.