Page 4 - TM2 Ekopang
P. 4

Para  ekonom  menggunakan  istilah  preferensi  untuk  menunjukkan  hal-hal  yang
                         disukai  atau  tidak  disukai  oleh  konsumen.  Masing-masing  individu  dapat
                         menentukan  apakah  situasi  tertentu  lebih  baik,  lebih  buruk  atau sama baiknya
                         dengan situasi lainnya. Sebagai contoh, setiap individu dapat menentukan apakah
                         mengonsumsi nasi tanpa daging lebih baik, lebih  buruk  atau  sama  baiknya  dengan
                         mengonsumsi  nasi  dengan beberapa potong daging.

                         Preferensi   adalah   kesukaan   terhadap suatu   barang   atau   jasa   yang   kemudian
                         mendorong  untuk  membuat  keputusan  membeli  barang  atau  jasa  tersebut.
                         Contoh,  di  Indonesia  sendiri  permintaan      produk      pangan      organik  semakin
                         meningkat      selaras   dengan  peningkatan  pengetahuan  pentingnya  upaya
                         preventif. Gaya hidup sehat demikian telah melembaga secara internasional yang
                         mensyaratkan  jaminan  bahwa  produk  pertanian  harus  beratribut      aman
                         dikonsumsi   (food   safety attributes),   kandungan   gizi (nutritional attributes) dan
                         ramah  lingkungan  (eco-labelling  attributes).  Preferensi  konsumen  seperti  ini
                         menyebabkan permintaan produk pertanian organik dunia meningkat pesat.

                         Jadi, preferensi dapat berbeda-beda karena tipe yang melandasi konsumen juga
                         berbeda-beda, seperti : agama (halallan toyyibah, walaupun harganya bisa lebih
                         mahal),  kesehatan  (preventif),  perilaku  konsumen  (ekonomis),  psikologis
                         (pengaruh keluarga dan lingkungan), dan ekonomi (daya beli).


                         Dari tipe yang melandasi di atas, tampak bahwa preferensi masing-masing individu
                         tidak  dapat  diperhitungkan  secara  ekonomi  semata.  Sudah  terdapat  pengaruh
                         agama, kesehatan, prestise (kepuasan batin, dll dari aspek psikologis).
                         Selain  pemilihan  makanan  dapat  dipengaruhi  oleh  faktor  individu  (umur,  jenis
                         kelamin,  pendidikan,  pekerjaan  dan  lain-lain),  maka  pemilihan  makanan  juga
                         dipengaruhi  dari  faktor  makanan  itu  sendiri  (seperti:  teknik  mengolah,
                         organoleptik,  dan  lain-lain),  dan  faktor  lingkungan  (kenyamanan  berbelanja
                         (misalnyanya ada tidaknya lahan parkir yang memadai), kecepatan layanan dan lain-
                         lain.

                         Hasil penelitian yang menunjang pemilihan makanan diidentifikasi seperti di bawah
                         ini:
                         a.  Kepedulian  terhadap  kesehatan  (health):  mengandung  zat  gizi  yang  sesuai
                             tujuan,  termasuk di dalamnya untuk pengaturan BB, untuk pertumbuhan atau
                             untuk mencegah berbagai penyakit tertentu, dan lain-lain.
                         b.  Kemudahan/kenyamanan (convenience): memperhatikan kepraktis atau mudah
                             dalam pembelian, kenyamanan berbelanja lainnya
                         c.  Keakraban (familiarity): sering dimakan, sering digunakan
                         d.  Perasaan (mood): membantu mengatasi stress, membantu rileks, membuat hati
                             senang, dan lain-lain
                         e.  Daya  tarik  sensorik  (sensory  appeal): rasanya  enak,  aroma  enak  dan  terlihat
                             menarik
   1   2   3   4   5   6   7   8   9