Page 6 - TM2 Ekopang
P. 6
Pilihan seseorang untuk membeli suatu produk atau jasa pasti disesuaikan
dengan pilihan seseorang yang lain (bisa: suami, anak-anak, sahabat, pacar atau
dicari informasi pada menjual produk atau jasa lainnya). Dalam mengambil
keputusan kosumen dengan sumberdaya terbatas membutuhkan berbagai
metode pengambilan keputusan, semua aspek diperhitungkan dan di pilihan
dikoordinasikan di tingkat individu.
2. Model dalam pengambilan keputusan
Model dalam pengambilan keputusan mempunyai tiga komponen utama yaitu:
a. Masukan (input). Berupa informasi tentang produk yang dapat mempengaruhi nilai-
nilai, sikap dan perilaku konsumen yang berkaitan dengan produk tersebut
Contoh:
“Saya membeli produk pangan organik dikarenakan alasan kesehatan dan
ekonomi (daya beli, karena merasa mampu membeli dan mengerti manfaat dari
produk). Peran media publikasi dan edukasi (TV, koran, majalah) turut
mempengaruhi saya dalam pengambilan keputusan untuk membeli produk pangan
organik”
Alasan kesehatan, karena tidak digunakan antibiotik, obat-obatan, dan hormon
pertumbuhan yang sering dipakai dalam makanan ternak. Pangan organik
kandungan zat gizinya lebih tinggi (Nitrit lebih rendah, Asalam lemak lebih tinggi
dan dikaitkan dampak ini dengan kesehatan. Informasi ini dapat mempengaruhi
preferensi terhadap produk tersebut)
b. Proses pembelian, komponen ini berhubungan dengan cara konsumen mengambil
keputusan untuk membeli produk. Tindakan pengambilan keputusan konsumen terdiri
dari tiga tahap, yaitu:
a. Pengenalan kebutuhan,
b. Penelitian sebelum pembelian, dan
c. Penilaian berbagai alternatif
c. Keluaran (output), komponen ini menyangkut dua kegiatan pasca pembelian yang
berhubungan erat, yaitu: perilaku pembelian dan penilaian pasca pembelian (jika puas,
akan akan terjadi permintaan lagi)
3. Ketahanan Pangan dan Inflasi di Indonesia
Ketahanan Pangan
Ketahanan Pangan merupakan suatu kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai
dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah
maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak
bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat,
aktif, dan produktif secara berkelanjutan.