Page 111 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 111

� J)� :.:_�( �. menurut Ibnu Ishak,  dari  Muhammad,  dari Ikrimah
                      atau  S a 'id oin Jubair, dari Ibnu Abbas, yakni bagi orang yang berada dalam
                      kekufuran seperti yang kalian lakukan.

                             Banyak Imam Ah1i Sunnah yang menjadikan ayat ini sebagai dali bahwa
                      neraka itu sudah ada sekarang ini,  berdasarkan Firman-Nya: � c.:;�f � artinya
                      disediakan  dan disiapkan. Ban yak juga hadits-hadits yang menunjukkan hal ini,
                      antara lain:








                      "Api  neraka pernah minta izin kepada Rabb-nya.  Ia berujar:  'Ya Rabb-ku,
                      sebagian kami memakan sebagian lainnya." Lalu Rabb-nya memberikan izin
                                                                                     s
                      kepadanya  dengan dua jiwa. S a tu jiwa  a da musim dingin dan  a tu jiwa lagi
                                                             p
                                   p
                                        s
                      pada  musim  a na " .   Diriwayatkan oleh lima perawi  (Ahmad,  Abu Dawud,
                      an-Nasa'i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah).
                             Ibnu  Mas'ud juga pemah memberitahukan sebuah hadits, Kami pernah
                      mendengar suara sesuatu yang jatuh, lalu kami pun bertanya:  "Apa itu?" Maka
                      Rasulullah � bersabda:





                      "ltu adalah batu yang dilontarkan dari tepi NerakaJahanam sejak tujuh puluh
                      tahun lalu dan sekarang telah sampai di dasarnya."  (HR.  Muslim)

                             D  e mikian juga hadits shalat gerharia, malam Isr ' ,   dan hadits-hadits
                                                                              a
                      · mutawatir lainnya yang berkenaan dengan makna' ini.
                             Namun golongan Mu'tazilah karena kebodohan mereka dalam hal ini
                      telah  berbeda paham, dan al-Qadhi Mundzir bin Sa'id al-Baluthi, seorang hakim
                      Andalus,  juga berpaham sama seperti mereka.
































                1  Katsir juz 1                                                                               91
   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116