Page 239 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 239

Kaum muslimin secara keseluruhan sepakat membolehkan adanya na­
                        sakh  dalam hukum-hukum Allah Ta'ala, karena di dalamnya terdapat hikmah
                        yang sangat  besar.  Dan mereka semua mengakui terjadinya nasakh tersebut.

                               Seorang mufasir,  Abu Muslim ash-Ashbahaani mengatakan:  "Tidak
                        ada nasakh di dalam al-Qur'an." Pendapat Abu Muslim itu sangat lemah dan
                        patut  ditolak. Dan sangat  mengada-ada dalam memberikan jawaban berkenaan
                        dengan terjadinya nasakh. Misalnya (pendapat) mengenai masalah iddah seorang
                        wanita yang berjumlah empat bulan sepuluh hari setelah satu tahun. Dia tidak
                                            j
                        dapat  memberikan  a waban yang dapat diterima. Demikian halnya masalah
                        pemindahan  kiblat dari Baitul Maqdis ke Ka'bah, juga tidak diberikan jawaban
                        sama sekali. Juga penghapusan kewajiban bersabar manghadapi kaum kafir
                        satu lawan sepuluh menjadi satu lawan dua.  Dan juga penghapusan (nasakh)
                        kewajiban  membayar sedekah sebelum mengadakan pembicaraan khusus
                        dengan Rasulullah A, dan lain-lainnya. W a llahu a 'lam.















                        Apakah kamu menghendaki untuk meminta kepada Rasul kamu seperti Bani
                        I s rail meminta kepada Musa pada zaman dahulu? Dan barang siapa yang
                        menukar iman dengan kekafiran, maka sungguh orang itu telah sesat dari
                        jalan yang l u rus. (QS.  : 1 08)
                                               2

                               Melalui ayat ini, Allah � melarang oran�-orang mukmin banyak berta­
                        nya kepada Nabi A mengenai hal-hal sebelum terjadi, sebagaima Dia berfirman:
                        � ;J:J � 01:�1 Jfi � � 1/· � 01� rs-� ;J:J � 01 :�r � 1/· �� 1_;1: 0;+i1 � � � �
                         ''Hai orang-orang yang beriman, ja nganlah kamu menanyakan (kepada  a bimu)
                                                                                            N
                        hal-hal yang jika diterangkan kepadamu, niscaya akan menyusahkanmu dan jika
                        kalian menanyakan pada waktu al-Qur'an itu sedang diturunkan, niscaya akan
                                               "
                                                                      )
                        diterangkan kepadamu.  ( QS. Al-Maa-idah:  101 .
                               Artinya, jika kalian menanyakan perinciannya setelah ayat itu diturun­
                        kan,  niscaya akan dijelaskan kepada kalian. Dan janganlah kalian menanyakan
                        suatu perkara yang belum terjadi karena boleh jadi perkara itu akan diharam­
                        kan akibat adanya pertanyaan tersebut.  Oleh karena itu dalam sebuah hadits
                        shahih Rasulullah A bersabda:













                                                                                                     l
           220                                                                                  Tafsir  b nu K<
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244