Page 58 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 58
II Jika salah seorang di antara kalian mengucapkan amin di dalam shalat, dan
malaikat di langit juga mengucapkan amin, lalu masing-masing ucapan amin
dari keduanya saling bertepatan, maka akan diberikan ampunan baginya atas
dosa-dosanya yang telah lalu. ·��
Ada yang mengatakan, artinya, barangsiapa yang waktu ucapan amin
nya bersamaan dengan amin yang diucapkan malaikat. Ada juga yang betpen
dapat, bahwa maksudnya bersamaan dalam pengucapannya. Dan ada yang ber
pendapat, kebersamaan itu dalam hal keikhlasan.
D alam shahih Muslim diriwayatkan hadits marf u "2 dari Abu Musa,
bahwa Rasulullah fi; bersabda:
. .ill I � ('• -� ' . • T , • .�. -· '. •t, � ·-11'1 - " I . • '- J \.i I� I
�
.J.
-
_,. _,. ....
....
....
A.
0
....
....
....
....
< � � y.JAJ �l...p. ;J) r ! � � >
IIJika seorang imam telah membacakan waladhdhaalliin, maka ucapkan, 'amin .
'
Niscaya Allah mengabulkan permohonan kalian. II
Mayoritas ulama mengatakan bahwa makna amin itu adalah ya Allah
perkenankanlah untuk kami.
Para sahabat Imam Malik betpendapat, seorang imam tidak perlu me
ngucapkan amin, cukup makmum saj a yang mengucapkannya. Berdasarkan
pada hadits riwayatlmam Malik dari Sami, dari Abu Shalih, dari Abu Hurairah,
bahwa Rasulullah fi; pemah bersabda:
II Jika seorang imam telah membaca waladhdhaalliin, maka ucapkan, 'a min .
' 11
Mereka juga menggunakan hadits dari Abu Musa al-Asy'ari yang di
riwayatkan Muslim, Rasulullah A bersabda:
....
'$ ....
'*
, ....
, ,
,
-. • T (t• -· '. ·���� I' - 1�1 ....
) .} .) )
( . � y jAJ �
'
11 Jika ia telah membaca waladhdhaalliin, maka ucapkanlah amin. II
.
Dan kami kemukakan di atas dalam hadits dalam muttafaq 'alaih:
l
�
( . pti r !j :;r '� ! )
II Jika seorang imam telah mengucapkan amin, maka ucapkanlah amin. II
Dan Rasulullah A sendiri mengucapkan amin ketika beliau selesai mem
baca g h airil maghdhuubi 'alaihim waladhdhaalliin.
12 Perkataan, perbuatan atau lqrar (persetujuan) yang disandarkan kepada Nabi Muhammad fa),
baik sanad hadits itu bersambung-sambung atau terputus dan baik yang menyandarkan hadits
itu sahabat, maupun yang lainnya:Pent .
Tafsir lbnu Katsir Juz 1
38