Page 55 - Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1 by Ibnu Katsir_Neat
P. 55

Orang-orang yang diberikan nikmat oleh Allah � itu adalah orang-orang
                                                               b
                      yang tersebut dalam surat  an-Nisaa', Dia  e rfirman:
                                                                                '               -
                                                          �1-e 2:u1 "1\ -. .J1 - - ��· t J  J • 11' 11 ..b'  . -
                                                                                                 }...
                      -.  1C,aJ(  r�/� 1(  - .  41(  -.  � ��� -. �  _  .  !'"""  <J..,  c:   )   .r' J' )   y  ·  if) "
                                        •
                                             ) �  if  �
                                     )  �
                      �      ) :                                           '
                                                                          J                     '
                                                      ,t,  U 1L  �(--'  11 �  !':..:il :!Jj� �- ��· ( '. J   ,
                                                      "<   .,   .  r..5'"  )   tX  u--  '   .,)   '  )  r.:.)
                                                                                     .
                                                            "'   ,..   ,..
                       ''Dan barangsia p a yang menaati Allah dan Rasul-Nya, mereka itu akan bersama­
                      sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Alah, yaitu: para nabi,
                      para shiddiqun9, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan me­
                      reka itulah ternan yang sebaik-baiknya. Y a ng demikian itu adalah karunia dari
                      Allah, dan Allah cukup mengetahui.  ( QS. An-Nisaa': 69-70).
                                                         "
                                                                    1
                              Dan  firman-Nya, � 2.Jt1�� ;--+:1 y ;.a::J J. � ''Bukan jalan mereka ya?'!g
                                               j
                      dimurkai dan bukan pula  a lan mereka yang sesat.1' Jumhur ulama membaca ",;:."
                      dengan memberikan kasrah pada huruf ra ', dan kedudukannya sebagai naat
                       (sifat). Az-Zamakhsyari mengatakan, dibaca juga dengan memakai harakatfothah
                      di  atasnya, yang menunjukkan haal (keadaan). Itu adalah bacaan Rasulullah �'
                      Umar bin Khaththab, dan riwayat dari Ibnu Katsir. Dzul haaf-0 adalah dhomir
                       dalam kata  ";..._:",  sedangkan 'amif-1 ialah lafadz  ";. �;;f".
                              Aninya,  tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus, yaitu jalan orang­
                                                b
                       orang yang telah Engkau  e rikan nikmat kepadanya. Y aitu mereka yang mem­
                      peroleh hidayah, istiqamah, dan ketaatan kepada Allah  dan Rasul-Nya, sena
                       mengerjakan  p e rintah-Nya dan meninggalkan larangan-Nya.  Bukan j a lan
                       orang-orang  yang mendapat murka, yang kehendak mereka telah rusak sehingga
                       meskipun  mereka mengetahui kebenaran, namun menyimpang darinya.  Bukan
                       juga jalan orang-orang yang sesat, yaitu orang-orang yang tidak memiliki ilmu
                       pengetahuan, sehingga mereka berada dalam kesesatan sena tidak mendapatkan
                       jalan menuju kebenaran.
                              Pembicaraan  disini dipenegas dengan kata "�" (bukan), guna menunjuk­
                       kan bahwa di sana terdapat dua jalan yang rusak, yaitu jalan orang-orang Y ahudi

                       9  Shiddiqun adalah orang-orang yang amat teguh kepercayaannya kepada kebenaran Rasul, dan
                        inilah orang-orang yang dianugerahi nikmat sebagaimana yang terse but pada ayat 7 surat al­
                        Fatihah.
                        Dzul Hal: Isim (kata benda) yang dijelaskan keadaannya oleh hal (penjelasan untuk suatu
                       10
                        keadaan).
                        Contoh: � �t,;. ill. : "Inilah kholid dalam keadaan menghadap."
                                 �t,;. : Dzul hal (yang dijelaskan).
                                 � : Hal (penjelasan):pent.
                       11
                        Amil: Lafadi yang mendahului hal, berupa fi'il (kata ke�a) atau syibhul fi'il (yang menyerupai
                        fi'il; isim sifat yang keluar dari fi'il, contoh: "Ali tidak bepergian dalam keadaan jalan kaki,")
                         atau lafadz yang bermakna fi'il, (contoh: �L:.. � (Diamlah dalam keadaan tidak berbicara).
                        Kesimpulan: Pel}jdas�n se�ara keseluruhan dalam hal ini adalah, jika terdapat sebuah kalimat:
                                    1:; 411 & J  "Tentara ,itu tela� kembali dalam keaqaan menang," m .a ka kata
                                     \J::
                                    4\1 ad�lah sebagji Jwi �t.. J·  Sedangkan kat a & J  adalah sebagai J;ol<>, dan
                                    kata 1:;\1. sebagai jt,;:,-pent.








          a&ir lbnu Katsir juz 1                                                                              35
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60