Page 17 - DIGITAL MODUL PAI E BOOK KU
P. 17

17


               TAUHID PRIBADI, PROFESI DAN SOSIAL

                       Sering kita melihat dan merasakan sikap dan perilaku dari kalangan Muslim, orang yang
               memperdebatkan antara kesalehan individual dan kesalehan sosial. Mereka memisahkan antara
               dua bentuk kesalehan ini. Seakan akan dalam Islam benar ada dua rupa kesalehan: “ kesalehan
               individu atau ritual” dan“ kesalehan sosial”. Dalam realitasnya, kita masih melihat ketidakpadanan
               yang  sangat  mencolok  antara  kesalehan  individu  dengan  kesalehan  sosial.  Banyak  orang  yang
               saleh secara individu, namun tidak alias kurang saleh secara sosial.

                       Kesalehan individu atau pribadi terkadang disebut juga dengan kesalehan ritual, kenapa?
               Karena lebih menekankan dan mementingkan pelaksanaan ibadah ritualisme saja, kayak shalat,
               puasa, zakat, haji, zikir, dsb. Kesalehan individu atau pribadi hanya karena mementingkan ibadah
               khusus  saja  yang  semata-mata  berhubungan  dirinya  saja  dengan  Tuhanya.  Sementara  pada
               dimensi lain, mereka tidak memiliki kepekaan rasa dan jiwa sosial, dan kurang memahami dan
               kurang menerapkan nilai- nilai Islami dalam kehidupan bermasyarakat.Dengan kata lain, kesalehan
               jenis ini ditentukan berdasarkan ukuran serba formalistik.

                       Disisi lain “ Kesalehan Sosial” melihat pada perilaku dan sikap dari orang- orang yang sangat
               peduli dengan nilai-nilai Islami, yang bersifat sosial. Bersikap santun, ramah, humble pada orang
               lain,  suka  menolong,  memperhatikan  dan  menghargai  hak  sesama,  mampu  berpikir  dan
               memposisikan  dirinya  dengan  berdasarkan  perspektif  orang  lain,  mampu  berempati,  artinya
               mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain, dan seterusnya. Kesalehan sosial ini merupakan
               bentuk  dari  kesalehan  yang  tak  cuma  ditandai  oleh  rukuk  dan  sujud,  puasa,  haji  (ritualisme)
               melainkan juga ditandai oleh seberapa besar seseorang tersebut memiliki jiwa dan kepekaan sosial
               dan  berbuat  kebaikan                                            untuk      orang-orang     di
               sekitarnya.      Sehingga                                         orang  yang  diajak  merasa
               nyaman,  damai,  tentram,                                         berinteraksi dengan asyik dan
               bekerjasama  dan  juga                                            bergaul dengannya.

                       Oleh  Karna  itu,                                         kriteria  kesalehan  seseorang
               tidak  hanya  diukur  dari                                        ritualitas  ibadah  saja  seperti
               shalat  dan  puasanyanya,                                         tapi  pula  dilihat  dari  hasil
               sosialnya  atau  nilai-nilai                                      empati      dan      perilaku
               sosialnya:  berupa  kasih                                         sayang  pada  sesama,  sikap
               demokratis,  menghargai                                           hak  orang  lain,  cinta  dan
               kasih,  penuh  kesantunan,                                        harmonis  dengan  orang  lain,
               saling    memberi     dan                                         menolong      tanpa    embel
               embel. Dengan demikian, Islam bukan agama individual. Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
               adalah agama rahmat bagi semesta alam (Rahmatan lil alamin). Agama yang tidak hanya untuk
               kepentingan penyembahan dan pengabdian diri pada Allah semata tetapi jua menjadi rahmat bagi
               semuanya, sesama manusia, dan semesta alam. Maka dari itu, dalam al- Quran kita menemukan
               fungsi manusia itu bersifat ganda, bukan hanya sebagai hamba Allah tetapi juga sebagai leader
               dan manager yang mempunyai makna luas yakni menjalankan dari sebuah amanah tinggi untuk
               memelihara, memanfaatkan, melestarikan dan memakmurkan alam semesta ini.
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22