Page 7 - 14074-Article Text-41548-1-10-20161123
P. 7

BUDIMAN SULISTYANTARA, ZAIN















            1

            2                           Gambar 4 Peta landcover Kota Jogjakarta tahun 1972, 2000, dan 2013

                                                penelitian  ini  dengan  data  dari   dan  pusat  pemerintahan  di  bagian
               Suyuti  (2012) mengemukakan untuk   Bappeda  Pemkot  Yogyakarta  tahun   tengah, perumahan dan industri juga
               menekan  laju  penurunan  RTH,   2012  maka  hasilnya  hampir  sama,   mendominasi  pada  bagian  selatan.
               Pemkot    Yogyakarta   memulai   pada  penelitian  ini  didapatkan   Hal   ini   menyebabkan   pola
               membangun        RTH       dari   persentase  luasan  RTH  sebesar  32%   perubahan  RTH  di  Kota  Surabaya
               perkampungan   melalui   gerakan   sedangkan   data   dari   Bappeda   mengelompok  pada  bagian  pinggir
               penghijuan  di  setiap  kampung  di   Pemkot  Yogyakarta  tahun    2012   terutama  pada  bagian  timur  dan
               Yogyakarta.   Masyarakat   diajak   sebesar 32,1%.                barat, sehingga pola perubahan RTH
               untuk  bersama-sama  menanam  dan   Perbandingan  citra  landsat  Kota   tersebar merata di bagian timur dan
               merawat  pohon  yang  ada  sebagai   Yogyakarta  dari  tahun    1972,  2000   barat. Pada bagain barat laut ini juga
               bagian   dari   RTH    tersebut.   dan 2013 menunjukkan bahwa telah   kita  jumpai  RTH  berupa  hutan
               Penghijauan juga dilakukan bersama   terjadi   perubahan   pola   mangrove dan lahan perikanan darat
               masyarakat  di  pinggir  bantaran   perkembangan kota Yogyakarta dari   berupa   tambak-tambak   ikan
               sungai.    Melalui     program   pola sektor menjadi pola pusat lipat   (Gambar  5).
               pengembangan  titik  ungkit wilayah,   ganda,   tentu   hal   ini   akan
               area  bantaran  sungai  di  Kota   mempengaruhi pola perubahan RTH   Pada  tahun  2013  (Gambar  5),  pola
               Yogyakarta  saat  ini  sudah  banyak   di  wilayah  Kota  Yogyakarta  yang   perkembangan  Kota  Surabaya  tetap
               yang rindang. Bukan hanya sekedar   awalnya   memiliki     pola   dengan  pola  sektor  sehingga  pola
               taman  tetapi  penghijauan  dengan   mengelompok  besar  pada  wilayah   perubahan  RTH  di  kota  Surabaya
               pohon-pohon          perindang.   timur dan barat (tahun 1972) menjadi   juga tetap mengelompok di wilayah
               Pembangunan  RTH  privat  oleh   pola  mengelompok  dengan  luasan   barat  dan  timur  walaupun  di
               pengusaha  maupun  instansi  juga   yang lebih kecil dan tersebar merata   beberapa   lokasi   mengalami
               terus  didorong  melalui  kebijakan   (tahun 2000). Sedangkan pada tahun   perubahan  fungsi  menjadi  lahan
               pengurusan  izin  usaha  (HO)  yang   2013,  RTH  di  Kota  Yogyakarta   pemukiman  dan  bisnis,  hal  ini  bisa
               mensyaratkan  hal  itu.  Kebijakan   menjadi  tersebar  merata  dengan   terlihat   dari   penambahan
               tersebut  mengatur  bahwa  tidak   ukuran  yang  kecil-kecil.  Hal  ini   pemukiman  dan  bisnis  terjadi  di
               diizinkan   pembangunan   rumah   disebabkan karena banyak dari RTH   sepanjang   jalan   utama.   Untuk
               terutama  di  jalan  protokol  di  Kota   yang   berubah   fungsi   menjadi   penambahan  RTH  terjadi  pada
               Yogyakarta   tanpa   menyertakan   pemukinan dan area bisnis sehingga   wilayah  utara  dan  barat  yang
               pembangunan  RTH  privat  10%  dari   yang  tersisa  hanya  bagian-bagian   sebelumnya dugunakan untuk lahan
               luas tanah yang akan dibangun.
                                                kecil saja.                      tambak  menjadi  lahan  mangrove.
                                                                                 RTH di Kota Surabaya terkonsentrasi
               Disamping  itu,  Muhammad  (2012)   Kota Surabaya                 di wilayah barat dan timur.
               mengatakan,  ruang  terbuka  hijau
               privat  di  Kota  Yogyakarta  sudah                               Perbandingan  citra  landsat  Kota
               melebihi target nasional, yaitu 14,4%   Untuk  Kota  Surabaya  area  kajian   Surabaya dari  tahun  2000 dan 2013
               dari  target  10%.  Namun,  untuk   mencakup  luasan  sebesar  374,80   menunjukkan  bahwa  tidak  terjadi
               ruang  terbuka  hijau  publik  masih   km2.  Berdasarkan  hasil  analisis  GIS   perubahan pola RTH.  Hal ini sejalan
               belum memenuhi target karena baru   pada  citra  landsat  tahun  2000   dengan  pola  perkembangan  kota
               mencapai  17,7%  dari  target  20%.   didapatkan  pola  Kota  Surabaya   Surabaya  yang  juga  tidak  berubah
               Kota  Yogyakarta  dialiri  tiga  sungai,   adalah  pola  sektor  (Gambar  6),   dari  pola  sektor.  Pola  perubahan
               yaitu  Code,  Gadjah  Wong  dan   dimana   perkembangan    Kota   RTH  yang  awalnya  memiliki  pola
               Winongo. Dua sungai yaitu Winongo   Surabaya terpusat pada bagian utara   mengelompok  besar  pada  wilayah
               dan  Gadjah  Wong  sudah  memiliki   ke  selatan.  Pola  sektor  dicirikan   barat  dan  timur  (tahun  2000)  tetap
               forum  komunikasi  sebagai  sebuah   dengan   pusat   perdangan   dan   membentuk   pola   mengelompok
               lembaga   di   masyarakat.   Jika   industri  berada  pada  satu  bagian   pada  tahun  2013.  Pada  saat  ini
               dibandingkan  luasan  RTH  hasil   wilayah  terutama  di  wilayah  utara
                                                                                 pemerintah  kota  Surabaya  banyak

                                                                     JURNAL LANSKAP INDONESIA | VOL 6 NO 1 2014   13
   2   3   4   5   6   7   8   9