Page 7 - MODUL PRAKTEK- STATUS GIZI_Neat
P. 7

Faletehan Health Journal, 8 (2) (2021) 92-101
                                                         www. journal.lppm-stikesfa.ac.id/ojs/index.php/FHJ
                                                                           ISSN 2088-673X | 2597-8667


            Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi         dapat disebut sebagai makanan satu – satunya bagi
            Balita                                              bayi  selama  6  bulan  pertama  kehidupan.  Setelah
                 Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat   itu,  ASI  tetap  diberikan  didampingi  dengan  MP-
            hubungan  bermakna  antara  pengetahuan  ibu        ASI hingga usia 2 tahun.
            dengan  status  gizi  balita  di  wilayah  kerja  Pustu
            Oebufu.  Hasil  penelitian  ini  sejalan  dengan    Hubungan  Asupan  Energi  dengan  Status  Gizi
            penelitian  Baculu  (2017)  menyatakan  ada         Balita
            hubungan antara pengetahuan ibu dan status gizi         Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat
            balita,  ibu  yang  memiliki  pengetahuan  yang     hubungan bermakna antara asupan energi dengan
            bervariasi  dalam  menyiapkan  makan  bagi  anak    status gizi balita di wilayah kerja Pustu Oebufu.
            maka  semakin  baik  pula  status  gizi  balita.  Ibu   Penelitian  Oktavia  dkk  (2017)  dan  Helmi
            dengan pengetahuan kurang juga akan berkurang       (2013)  menunjukkan  adanya  hubungan  yang
            pula status gizi balita.  Pada penelitian Kalsum dan   bermakna antara asupan energi dengan status gizi
            Gandini (2016) bertentangan dengan hal tersebut     balita.  Hasil  penelitian  ini  sejalan  dengan
            karena pada hasil penelitian tersebut menyatakan    pemikiran  Wijayanti  (2017)  dimana  dengan
            tidak ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan    kecukupan asupan energi sesuai dengan kebutuhan
            status gizi balita.                                 dan  aktifitas  yang  dilakukan  maka  dapat
                 Sesuai  dengan  pendapat  Andriani  dan        mempertahankan  berat  badan  sehingga  status
            Bambang  (2012)  dimana  dengan  pengetahuan        gizinya juga ikut terjaga dan mencegah terjadinya
            kurang  tentang  gizi  maupun  kurang  mampu  ibu   masalah gangguan gizi.
            dalam  menerapkan  informasi  tersebut  dalam
            kehidupan  sehari  –  sehari  dapat  mempengaruhi   Hubungan Asupan Protein dengan Status Gizi
            intake  asupan  gizi.  Kurang  mampu  menerapkan    Balita
            informasi  tersebut  seperti  membersihkan  bahan       Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat
            makanan  secara  berlebihan  atau  memasak  sayur   hubungan bermakna antara asupan protein dengan
            agak lama dapat merusak dan menghilangkan nilai     status gizi balita di wilayah kerja Pustu Oebufu.
            gizi  yang  terkandung  dalam  bahan  makanan           Pada penelitian Astutik dkk (2018) dan Sari
            tersebut.                                           dkk  (2016)  menunjukkan  adanya  hubungan
                                                                bermakna antara asupan protein dengan status gizi
            Hubungan  Pemberian  ASI  eksklusif  dengan         balita.  Begitupun  dengan  penelitian  Regar  dan
            Status Gizi Balita                                  Sekartini (2013) juga menunjukkan hubungan yang
                 Berdasarkan hasil analisis diketahui tidak ada   bermakna antara asupan protein dengan status gizi.
            hubungan  bermakna  antara  pemberian  ASI          Hal ini bertentangan dengan penelitian Adani dkk
            eksklusif dengan status gizi balita di wilayah kerja   (2016)  yang  menunjukkan  bahwa  tidak  ada
            Pustu  Oebufu.  Penelitian  ini  didukung  oleh     hubungan  yang  bermakna  antara  asupan  protein
            penelitian  Desfita  dan  Priwahyuni  (2014)  dan   dengan status gizi.
            Nilakesuma dkk (2015). Berdasarkan kedua hasil          Hal  ini  juga  sejalan  dengan  pemikiran
            penelitian  tersebut  menunjukkan  bahwa  tidak     Williams  dan  Wilkins  (2011),  dimana  mereka
            terdapat  hubungan  yang  bermakna  antara          mengatakan  protein  mempunyai  fungsi  utama
            pemberian ASI ekslusif dengan status gizi balita.   sebagai zat pembangun, pemeliharaan struktur dan
            Namun, bertentangan dengan penelitian Oktavianis    jaringan  tubuh  serta  sebagai  salah  satu  sumber
            (2016) yang menunjukkan adanya hubungan antara      energi.  Dilihat  fungsinya  saja  sudah  diketahui
            pemberian ASI eksklusif dengan status gizi balita.    pentingnya protein bagi tubuh anak selama masa
                 Hasil  penelitian  ini  bertentangan  dengan   pertumbuhan.
            pendapat  Andriani  dan  Wijatmadi  (2012)  yang
            mengatakan  bahwa  pemberian  ASI  eksklusif        Hubungan Asupan Lemak dengan Status Gizi
            merupakan  makanan  terbaik  untuk  memenuhi        Balita
            kebutuhan  gizi  dalam  6  bulan  pertama  sehingga     Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat
            dengan  pemberian  ASI  eksklusif  status  gizi     hubungan bermakna antara asupan lemak dengan
            balitanya juga akan baik. Menurut Arif (2009) ASI   status gizi balita di wilayah kerja Pustu Oebufu.





                                                                                                          97
   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11   12