Page 68 - CITRA DIRI TOKOH PEREMPUAN DALAM TUJUH NOVEL TERBAIK ANGKATAN 2000
P. 68
Akatpits mula bertemu dengan Teweraut ketika masih remaja yang baru
tumbuh, dan Akatpits langsung menyukai diri Teweraut. Dalam penilaian Akatpits
bahwa Teweraut adalah gadis Asmat paling cantik yang pernah dia temui.
Sebagaimana arti dari nama yang diberikan ibunya yaitu “anggrek yang cantik”.
Teweraut memiliki perawakan yang langsing dengan tinggi 155 cm. Senyum
Teweraut cukup menawan. Apapun yang tampak pada fisik Teweraut membuatnya
memiliki riwayat percintaan dengan seorang calon guru yang bernama Def. Hanya
saja Teweraut lebih dulu dipinang oleh Akatpits yang sangat mengiginkannya.
Sementara Def, pada saat itu berada jauh dari Teweraut dan tengah menyelesaikan
sekolahnya. Teweraut tidak hanya memiliki kecerdasan secara intelejensi, namun
juga memiliki kecerdasan emosi dalam menghadapi beragam persoalan hidup. Hal
itu yang menunjukkan dirinya memiliki sifat bijak dan baik.
Setelah dinikahi Akatpits, akhirnya Teweraut bisa menerima seutuhnya
Akatpits sebagai suami. Seiring berjalannya waktu, tumbuh pula perasaan cintanya
pada Akatpits. Apalagi mereka berdua terpilih menjadi anggota rombongan misi
kebudayaan suku Asmat ke benua Eropa dan Amerika yang digagas Mama Rin.
Misi kebudayaan ini berlangsung selama empat bulan, dan memberikan perubahan
pada pola pikir Teweraut maupun Akatpits. Mereka mulai mengenal dunia luar
dengan pola kehidupan yang jauh berbeda dengan kampung Asmat. Hal-hal yang
telah dilihat selama belangsungnya misi kebudayaan itu, kian menumbuhkan
idealisme di antara mereka berdua. Keinginan terbesar mereka adalah memajukan
masyarakat Papua sampai ke taraf hidup seperti masyarakat di Eropa dan Amerika.
Termasuk pengharapan mereka dalam meraih masa depan yang lebih baik dan
sejahtera bagi keluarga besar mereka. Setelah beroleh pengalaman dari misi
kebudayaan Eropa dan Amerika, Teweraut mengalami perkembangan kejiwaan
yang mengarah pada sturktur superego setelah mendapat berbagai pengalaman di
Eropa dan Amerika, yaitu cita-cita luhur untuk membangun kampung halamannya,
Ewer.
Selama dua minggu, Teweraut dan keenam istrinya menjalani kebersamaan
Akatpits di kampung halaman mereka. Selanjutnya Akatpits berangkat ke Merauke
63