Page 6 - e-modul bab 3 PAI
P. 6

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas)
                    fitrah  Allah  yang  telah  menciptakan  manusia  menurut  fitrah  itu.  Tidak  ada
                    perubahan  pada  fitrah  Allah.  (Itulah)  agama  yang  lurus,  tetapi  kebanyakan
                    manusia tidak mengetahui” (Q.S. al-Rum:30).


                          Maksud  fitrah  Allah  disini  adalah  ciptaan  Allah.  Manusia
                   diciptakan  Allah  mempunyai  naluri  beragama  yaitu  agama  tauhid.
                   Fitrah  ini  selamanya  ada  pada  diri  setiap  manusia  dan  tidak
                   mengalami  perubahan.  Kalau  ada  manusia  tidak  beragama  tauhid,
                   maka  hal  itu  tidaklah  wajar.  Mereka  tidak  beragama  tauhid  adalah

                   karena pengaruh lingkungan.

                   2. Hidayah
                          Iman juga terbentuk melalui hidayah dari Allah SWT. Di antara
                   semua  sebab  terbentuknya  iman,  hidayah  adalah  sebab  utama,
                   karena  seseorang  tidak  dapat  membuat  orang  lain  beriman  tanpa
                   hidayah  dari  Allah  SWT.  Bahkan  Rasul  Allah  SAW  tidak  dapat

                   memberikan  hidayah  ini  kepada  orang  yang  dicintainya.  Hidayah
                   merupakan  kehendak  (masyi‟ah)  Allah  semata.  Allah  SWT
                   mengingatkan  hal  ini  ketika  Rasul  Allah  SAW  bersedih  atas
                   meninggalnya  Abu  Thalib,  paman  yang  selalu  membela  dia,  dalam
                   keadaan kafir. Allah berfirman:

                                                            ِ
                                                                                         ِ
                              ِ
                                                                       ِ

                                                  ء
                                    ْ  ِ     َ        ُ  ْ      َأ     ىو   ُ َ  ْ َ           ي            ا       َ     و        ْ َْ  ْ َ            حَ أ  ي         َ           إ ِ

                                                                                           َْ
                                                                                                 َ
                                                  َ
                                                                            َ َ
                                                                 َ َْ
                                            ََُ
                               َْ ُ
                           َ
                    “Sesungguhnya Engkau tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang
                    kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya,
                    dan  Allah  mengetahui  orang-orang  yang  mau  menerima  petunjuk”  (Q.S.  Al-
                    Qashas:56).

                          Kata hidayah dalam bahasa Arab berarti petunjuk. Ia dipadan-
                   kan  artinya  dengan  kata  hudan,  dilalah,  atau  thariq.  Menurut
                   Muhammmad  Abduh,  hidayah  adalah  “petunjuk  halus  yang
                   membawa  atau  menyampaikan  kepada  apa  yang  dituju  atau
                   diingini.”  Abduh  menambahkan,  ada  lima  macam  hidayah  yang
                   dianugerahkan Allah kepada manusia, yaitu:
                      a.  Hidayah al-wijdan al-fithri (petunjuk insting dan intuisi)
                      b.  Hidayah al-hawas (petunjuk inderawi)
                      c.  Hidayah al-„aql (petunjuk akal)
                      d.  Hidayah al-din (petunjuk agama)
                      e.  Hidayah al-taufiq (petunjuk khusus) (Anshari, 1979).
                          Pada binatang, Allah SWT hanya memberikan dua hidayah yang
                   pertama, dan kedua. Sedangkan hidayah yang lain diberikan kepada



                                                           5
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10   11