Page 11 - e-modul bab 3 PAI
P. 11

Allah)”  (as-Siddieqy,  1963:24).  Pengertian  takut  (khauf)  yang
                   dimaksud disini bukanlah sebagaimana takutnya seseorang terhadap
                   harimau,  namun  takut  kalau-kalau  pengabdiannya  kepada  Allah
                   (khuduk) yang didasarkan kepada cinta yang sempurna (mahabbah)
                   kepada-Nya itu ditolak dan tidak diterima oleh-Nya.
                          Sehubungan  dengan  ini,  seorang  sufi  terkenal  Rabi‟ah  al-

                   Adawiyah  (713  –  801  H)  dari  Bashrah,  Irak,  dengan  sangat  indah
                   memanjatkan doa kepada Allah dengan menyatakan bahwa motivasi
                   ibadahnya  adalah  semata-mata  karena  cinta  (mahabbah)  kepada-
                   Nya, bukan karena takut neraka atau mengharap surga-Nya:
                          Wahai Tuhanku,
                          bilamana daku menyembah-Mu karena takut neraka,
                          jadikanlah neraka kediamanku.
                          Dan bilamana daku menyembah-Mu
                          karena gairah nikmat di sorga,
                          maka tutuplah pintu sorga selamanya bagiku.
                          Tetapi apabila daku menyembah-Mu demi Dikau semata,
                          maka jangan larang daku menatap keindahan-Mu Yang Abadi.
                          (Terjemahan bebas Taufik Ismail dalam Toto Suryana, et. al., 1996:161)


                   b. Manfaat Ibadah
                          Ibadah  berfungsi  sebagai  pupuk  yang  dapat  menumbuh-
                   suburkan benih iman. Seperti yang dijelaskan oleh Allah dalam Q.S.
                   Al-Hijr:99 berikut:

                                                                           ِ
                                                                                  ِ
                                                                              ْ     ا      ْ            ح       ر        او

                                                                                           َ
                                                                               َ
                                                                                                ْ ْ
                                                                        ُ َ
                                                                                 َ َ
                                                                                        َ
                                                                                              َ
                                                                                                 ُ َ
                    “Dan sembahlah Tuhanmu sampai keyakinan (ajal) datang kepadamu!”

                          Allah menghendaki seluruh hamba-Nya secara terus-menerus,
                   sampai  datang  kematian,  untuk  beribadah  kepada-Nya  adalah
                   semata-mata untuk kepentingan dan kebaikan hidup hamba sendiri.
                   Bukan  untuk  kepentingan  Allah,  Dzat  yang  Maha  Sempurna  yang
                   telah  menciptakan  (Al-Khalik)  dan  memelihara  (Al-Hafidh)  alam
                   semesta  raya.  Di  antara  fungsi-fungsi  pokok  ibadah  bagi  manusia
                   ialah:
                   1)   Menjaga keselamatan akidah, terutama terkait dengan kedudukan
                       manusia dan Allah, di mana manusia dalam posisi sebagai hamba
                       yang  menyembah  dan  Allah  dalam  posisi  sebagai  Tuhan  yang
                       disembah („abdun ya‟budu wa rabb yu‟badu).

                   2)  Menjaga  agar  hubungan  antara  manusia  dengan  Tuhan  itu
                       berjalan  dengan  baik  dan  abadi  (daiman  abadan).  Terjaganya
                       hubungan  ini  mendatangkan  ketenangan  pada  orang  yang


                                                           10
   6   7   8   9   10   11   12   13   14   15   16