Page 15 - e-Modul Keanekaragaman Hewan_Neat
P. 15
KONSEP IPA KEANEKARAGAMAN HEWAN
4. NEMATHELMINTHES
4. NEMATHELMINTHES
Nemathelminthes adalah cacing yang berbentuk gilig seperti benang. Tubuh
cacing gilig dilapisi oleh kutikula yang keras; seiring pertumbuhan cacing,
kutikula lama dilepaskan secara periodik dan kutikula baru disekresikan dengan
ukuran yang lebih besar. Cacing gilig merupakan hewan triploblastik
pseudoselomata. Triploblastik artinya ialah tubuhnya tersusun atas tiga lapisan
yaitu ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Pseudoselomata berarti susunan
tubuhnya terdiri atas sebuah rongga semu. Nemathelminthes terbagi menjadi
dua kelas, yaitu Nematoda dan Nematophora. Berikut adalah ciri-ciri
nemathelminthes:
Tidak bersegmen dan tubuhnya dilapisi oleh kutikula
bilateral simetris.
Berukuran dari 1 mm s/d 13 m.
Seringkali runcing dibagian posterior dan tumpul
dibagian anterior.
Tidak memiliki sistem respirasi khusus dan organ
ekskresinya hanya berupa saluran dan sel-sel glanduler.
Sistem saraf terdiri dari ganglion cerebrale dan berkas saraf longitudinal.
Sistem kardiovaskular terdiri dari dari pipa-pipa muscular dan tidak
memiliki jantung.
Habitatnya di air tawar, laut, parasit pada hewan, manusia, tumbuhan,
tempat-tempat lembab, tanah, dan lumpur.
Hidup bebas maupun sebagai parasit.
PENCERNAAN
PENCERNAAN
Sistem pencernaan nemathelminthes telah lengkap, terdiri dari mulut, faring,
usus, dan anus. Mulut terdapat pada ujung anterior, sedangkan anus terdapat
pada ujung posterior. Beberapa jenis ada yang memiliki kait pada mulutnya.
Nemathelminthes tidak memiliki pembuluh darah dan sistem respirasi.
GERAK
GERAK
Hewan yang termasuk filum nemathelminthes bergerak dengan melakukan
kontraksi pada otot-otot tubuhnya. Betuk tubuhnya dapat memanjang dan
memipih sehingga dapat melakukan gerak maju atau mundur.
REPRODUKSI
REPRODUKSI
Nemathelminthes umumnya bereproduksi secara seksual karena sistem
reproduksinya bersifat gonokoris, yaitu alat kelamin jantan dan betinanya
terpisah pada individu yang berbeda. Fertilisasi dilakukan secara internal. Hasil
fertilisasi mampu mencapai lebih dari 100.000 telur per hari. Telur tersebut
mampu membentuk kista sebagai perlindungan dirinya.