Page 3 - Buletin Perpus_Vol 1 No 2.pmd
P. 3

dengan bahasa yang tidak menyenangkan, bahkan  yang ditokohkan. Pada penampilan fisik perlu
          busana dan asesorinya bisa menggambarkan   dibarengi dengan cerminan sifat.
          karakter pustakawan beretiket atau tidak. Oleh  Sifat yang bagaimana yang merefleksikan
          karena itu untuk meningkatkan kualitas pelayanan  seseorang agar bisa disebut sifat yang diharapkan
          perpustakaan, SDM perlu memahami dan       sebagai seorang profesionalis. Sifat itu bisa berupa
          mengaplikasikan etika dan etiket dengan    sifat negatif, misalnya mudah berburuk sangka,
          mengkonstruksi kepribadian pustakawan      mudah marah, perlu mencari sebab timbulnya sifat
          profesional yang potensial dalam pelayanan prima.  itu. Mungkin karena faktor iri terhadap
                                                     keberhasilan seseorang, dengan penyadaran dan
                                                     evaluasi diri, sifat itu akan berkurang atau sirna
          KONSTRUKSI        POTENSI     PRIBADI      karena kemudian berfikir positif. Sifat positif harus
          PROFESIONAL
                                                     lebih dikedepankan seperti berpikir positif,
              Profesionalisme akan reflektif apabila kualitas  bertindak positif, memandang sesuatu secara positif
          kerja seseorang menunjukkan kemampuan kerja  dan meghilangkan prasangka buruk. Bila sifat
          dengan melaksanakan tugas dan tanggung jawab  positif menyertai seseorang maka akan berdampak
          sebaik-baiknya. Dalam hal ini pertama-tama yang  positif pada pekerjaan. Pekerjaan bukan hanya
          perlu dilakukan adalah mengenal diri sendiri,  ditentukan oleh pengetahuan dan ketrampilan saja,
          untuk mengetahui potensi/kekuatan pribadi yang  melainkan faktor fisik dan sifat berpengaruh besar
          sebenarnya dimiliki. Kekuatan tersebut dapat  pada kesesuaian pekerjaan. Misalnya seorang
          berupa pengetahuan, ketrampilan, kemampuan  pemalu, pendiam tidak akan sesuai bila
          bergerak, mental, kematangan pribadi dll, yang  ditempatkan pada bagian costumer service. Dengan
          akan menentukan citra diri seseorang. Langkah  kriteria fisik, sifat dan pekerjaan maka dapat
          berikutnya, evaluasi dan kembangkan potensi  ditentukan  status sosial yang melekat pada
          dan atau kekuatan yang dimiliki, dengan mengenali  seseorang. Status sosial tidak ditentukan hanya
          kelebihan dan kelemahan yang ada, kemudian  melalui sudut pandang orang lain, melainkan juga
          perbaiki yang kurang baik, pertahankan yang baik,  oleh diri sendiri. Kita berhak menentukan status
          menjadi modal yang dimiliki dan dapat dijadikan  sosial yang layak kita sandang, yang paling tahu
          arah/langkah ke depan.                     tentang diri kita adalah kita sendiri. Kalau kita tahu
              Memanfaatkan modal (potensi diri), yang  status kita sebagai seorang eksekutif, maka perlu
          dimiliki untuk suatu keberhasilan kinerja, perlu  memperlihatkan citra diri sebagai seorang eksekutif
          ditunjukkan pada  penampilan fisik, sifat,  pula: berpenampilan rapi, bersih, segar, terampil,
          pekerjaan dan status sosial. Pengertian    pandai berkomunikasi dll. Kalau citra diri sebagai
          penampilan fisik, bukan sekedar persoalan tinggi-  guru, maka seorang guru akan bercitra diri: rapi,
          rendah badan, bentuk tubuh, berat badan, bentuk  bersih, ramah, sabar, bijak, tapi cerdas. Oleh karena
          wajah dsb (bersifat statis, tidak mudah diubah),  itu citra diri seyogyanya selaras dengan kedudukan
          melainkan lebih pada: ekspresi wajah, pancaran  dan status sosial masing-masing.
          mata, suara, gaya bicara, cara mendengarkan, sikap  Pengenalan diri sendiri, melalui penampilan
          tubuh dan cara berjalan (bersifat dinamis, karena  diri, sifat, pekerjaan dan status sosial yang
          itu bisa diubah). Sifat-sifat fisik yang statis kadang  kemudian menjadi potensi seseorang, menuju suatu
          membuat orang tidak percaya diri atau percaya diri  keberhasilan. Namun potensi perlu dibangkitkan,
          berlebihan, yang sebenarnya tidak terlalu  kuncinya adalah: memiliki ketrampilan teknis
          berpengaruh dalam kinerja. Hal yang utama justru  pada bidang tertentu, yang diperoleh melalui proses
          pada ekspresi dari penampilan fisik yang   belajar. Selain itu perlu memiliki ketrampilan
          membentuk citra diri secara keseluruhan. Seperti  manajerial, yaitu ketrampilan konseptual dan
          Tike, Tika Panggabean, Huges tokoh dalam dunia  aplikatif untuk mengelola dan memanfaatkan
          hiburan, dengan penampilan tubuh yang kurang  berbagai macam sarana dana fasilitas yang menjadi
          ideal, tetapi dengan citra diri yang prima dan  pendukung pekerjaan., termasuk di dalamnya
          percaya diri merefleksikan profesionalitas peran  mengembangkan SDM. Ketrampilan interpersonal,


          10
   1   2   3   4   5   6   7   8