Page 104 - MODUL 5 APRESIASI SENI DAN PEMBELAJARANNFinish
P. 104
Gambar : foto pertunjukan teater kontemporer.(Dok. Pribadi)
Kritik karya teater juga dapat berupa penghakiman atau penilaian baik
dan buruk melalui jenis Kritik Judicial. Seorang kritikus sudah memiliki kerangka
nilai yang dimilikinya untuk diujikannya pada suatu pertunjukan teater. Di
Indonesia, jenis kritik judicial lebih banyak dilakukan pada kalangan akademisi.
Kritik impresi atau hanya penyampaian kesan-kesan lebih banyak dilakukan
dalam diskusi-diskusi setelah pertunjukan, meski kritik impresi juga sering diikuti
dengan penilaian baik dan buruk serta melakukan perbandingan-perbandingan
dengan karya tokoh tertentu yang telah dikenal atau yang populer. Kritik karya
teater di Indonesia belum menjadi “tradisi” atau belum menjadi salah satu cara
untuk meningkatkan kualitas pertunjukan maupun untuk memperluas pemahaman
dan pengalaman berteater serta memperdalam kajian-kajian terhadap teater. Kritik
jenis impresi seringkali keluar dari hakikat teater maupun hukum-hukum
dramaturgi karena cenderung menggunakan retorika-retorika yang kurang
menyentuh pada problema kekaryaan dalam teater.
Kritik Teater juga bisa dilakukan dengan cara menjelaskan drama sebagai
cerminan dari kehidupan (the mirror of life). Berdasarkan namanya saja, yaitu
mimetik, maka jenis kritik mimetik memandang bahwa karya teater menirukan
kembali realitas kehidupan keatas panggung.Berbeda dengan kritik mimetik,
98