Page 24 - BERFIKIR
P. 24
bukan berarti sampel tersebut bisa diinferensiasikan terhadap
populasi. Saat kita ingin mengetahui kualitas 10 ribu botol
sirup, kita tidak bisa hanya mencicipi 5% dari populasi untuk
menentukan kualitas populasi itu. Artinya, semakin sedikit
sampel yang dijadikan bahan riset, semakin sempit juga
kesimpulan yang didapatkan, bahkan sama sekali tidak
mewakili populasi. Gugatan seperti ini juga menghilangkan
peran para cendikiawan dari kalangan theis yang memproses
sulitnya dalil-dalil agama menjadi suatu hukum yang bisa
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Para cendikiawan
tersebut mencoba menangkap pesan yang Tuhan sampaikan
lewat ayat-ayatNya agar bisa dipahami dan dijalankan dengan
baik oleh umatNya. Proses tersebut tidak bisa dilakukan oleh
sembarang orang. Andai para penggugat itu mau baca lebih
banyak, bagaimana sulitnya sebuah mazhab yang disebut
dengan mazhab hanafi dalam memproses dalil menjadi suatu
hukum, karena mazhab ini terkenal dengan penggunaan akal
yang luar biasa. Bahkan Imam syafi'i pun berkata "belajar
mazhab hanafi sangatlah sulit". Para imam mazhab ini
bukanlah orang pandir, bodoh seperti yang digugat oleh
mereka. Penggunaan akal mereka dalam menangkap pesan-
pesan dari Tuhan untuk ditransliterasikan menjadi hukum
praktis, tidak bisa disepelekan hanya karena banyaknya
kalangan theis yang pandir atau bodoh dalam menggunakan
akal mereka. Tidak semua orang yang theis memahami agama
secara tekstual saja, akal (dalam pemahaman theis) juga sama
pentingnya dengan teks wahyu yang diturunkan oleh Tuhan.
9