Page 25 - BERFIKIR
P. 25

Sebuah  riset  telah  dilakukan  oleh  Dr.  Tony  Jack,  seorang
            professor  dalam  bidang  filsafat  sekaligus  Neuroscience  dan

            Professor Julie Exline, seorang professor psikologi. Dalam riset
            tersebut  beliau  mengatakan  antara  sains  dan  agama
            memberikan jalur yang valid untuk mendapatkan pengetahuan.
            Artinya, istilah hukum agama yang disebut oleh Atheis bersifat

            "meaningless",  tidak  lagi  boleh  disebut  seperti  itu.  Jack
            menghubungkan  orang-orang  ke  mesin  MRI  untuk  melihat
            bagian otak mana yang menyala ketika mereka diminta untuk
            memecahkan masalah fisika vs memahami situasi sosial.

            Hasilnya membuktikan ternyata kita memiliki dua jalur syaraf
            yang  berbeda,  dan  sifatnya  saling  bertentangan  (pantas  saja

            kaum saintis yang atheis sering ribut dengan kaum agamawan).
            Otak pertama memiliki jaringan yang disebut dengan jaringan
            analitis yang digunakan untuk berpikir secara kritis. Otak yang

            lainnya  memiliki  jaringan  yang  disebut  dengan  jaringan
            empatik  yang  menjadikan  otak  kita  bisa  lebih  berempati  dan
            tertarik pada alasan yang sifatnya moralis. Menurut Jack, kedua
            fungsi  otak tersebut  saling eksklusif. Saat  satu  jaringan aktif,
            maka jaringan yang lain akan non aktif. Jack juga melanjutkan

            bahwa  hal  tersebutlah  yang  mungkin  bisa  menjelaskan
            persaingan antara agama dan sains.

            Bagaimana kita bisa mengetahui dominan otak kita? Caranya
            adalah dengan pengalaman terbanyak kita sebelumnya. Orang-
            orang  yang  sudah  mempelajari  agama  sejak  lama  seperti  di

            pesantren,  maka  jaringan  empatiknya  akan  lebih  kuat

                                          10
   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30