Page 10 - Aku dan Ana
P. 10
ingin mengakrabkan diri dengan semuanya,
saat itulah Ana muncul dengan cara yang tak
biasa. Dia muncul dengan sebuah perkataan
yang akhirnya perkataan itu tak bisa kulupakan
sampai hari ini.
"Sini! berantem kita," ucap Ana saat itu.
Saat mendengar ucapan Ana saat itu, sontak
aku terdiam dan tatapanku langsung terpaku ke
dirinya. Dalam hati aku menebak-nebak apa
yang membuatnya marah sampai mengajakku
berantem.
Aku yang melihatnya hanya bisa bengong
dan diam di tempat. Karena hal itulah, saat itu
semua mata yang hadir dalam ruangan tertuju
padaku dan juga kepada Ana. Semua orang
terlihat tegang dan terkejut. Suasana ruangan
menjadi sunyi karena semua orang juga
terdiam.
5
Aku dan Ana | Nur Wahid