Page 12 - Aku dan Ana
P. 12
“Hai, lagi ngapain di sini, sendiri aja. Nanti
kesambet loh,” ucapku mencairkan suasana.
Melihatku datang, dia hanya diam dan tak
menunjukan kepedulian. Karena tak ingin
suasana menjadi sangat dingin dan canggung,
aku pun melanjutkan perkataanku. "Maaf ya
kalau misalnya aku ada hal yang buat kamu
marah tadi," ucapku tersenyum.
Ketika aku bicara, ia melihat ke arahku
dengan ekspresi bak ratu introvert yang tak
peduli siapapun. Saat itu juga, ia malah berdiri
dan melangkah pergi.
“Hei, tunggu lah, aku belum selesai bicara!”
Dengan cuek, ia terus berjalan menjauh
dariku. Aku pun mengikutinya dari belakang
sambil terus memintanya untuk berhenti.
“Tidaaak, aku nggak mau behentiii!”
ucapnya.
7
Aku dan Ana | Nur Wahid