Page 112 - Aku dan Ana
P. 112

meja  dan  memperbaiki  posisi  duduknya.

            Kemudian ia pun melanjutkan kalimatnya.

               “Tau,  nggak!  Rumus  hidup  memang  gitu.

            Suatu hari nanti, mungkin aja kita nggak akan
            bisa  duduk  bersama  lagi  seperti  pagi  ini.  Baik

            karena pekerjaan kita atau karena ajal kita, gak
            ada  yang  tau  kan.  Namun,  apakah  itu  buruk?

            Menurutku  nggak  sih,  karena  itu  adalah  hal
            yang  wajar,  yang  harus  kita  lakukan  adalah

            menikmati setiap moment bersama orang yang
            kita  kenal  sebelum  waktunya  untuk  kita  itu

            habis," ucap Ana yang lagi-lagi menceramahiku.

                “Iya  sih,  harusnya  aku  sadar  akan  hal  itu,

            tapi  entah  kenapa,  bagiku  hal  itu  sangat  tidak
            adil.  Kalau  nantinya  akan  dipisahkan,  kenapa

            harus  dipertemukan?  Bukankah  ketika  kita

            tidak  bertemu  maka  tak  akan  ada  rasa  sakit?”
            ucapku.





                                    107
                         Aku dan Ana | Nur Wahid
   107   108   109   110   111   112   113   114   115   116   117