Page 110 - Aku dan Ana
P. 110

“Hadeh, kali ini nggak.”

               “Bohoooong! Kalau kamu nggak mikirin dia,

            ya  apa  lagi  yang  buat  kamu  merenung,  orang

            pikiranmu hanya ada dia kok.”

               Mendengar  ucapan  Ana,  Aku  menoleh  ke
            arahnya      dengan      tersenyum.     Melihatku

            tersenyum,  ia  pun  ikut  tersenyum  lalu
            menyeruputu tehnya. Lalu setelah itu aku juga

            menatap teh yang dia buat dan lagi-lagi sambil

            menarik nafas dengan berat.

               “Minum gih!”

               “Entar!”


               Karena  bosan  dan  tak  tahu  mau  bahas  apa
            dengan      Ana,      Aku     pun      menyalakan

            handphoneku  dan  memeriksa  chat  WhatsApp,
            tapi  tak  ada  satu  pun  notifikasi,  aku  cek

            Instagram juga sama saja, tak ada siapa pun.






                                    105
                         Aku dan Ana | Nur Wahid
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115