Page 105 - Aku dan Ana
P. 105
“Hadeh, Nggak usah terima kasih, aku nggak
lakuin apa-apa. Lagian aku suka kalau marah,
apalagi marahin kamu, wkwkw.”
“Hadeh.”
Ana tersenyum dan langit tiba-tiba
menurunkan hujannya dengan sangat deras.
“Ya Tuhan, pakaiankuuuu!”
“Hahaha, cepat gih angkat pakaiananya.”
“Bantu lah we, banyak itu mah. Itu juga ada
pakaian kamu kan. Kalau kamu nggak bantu,
kubiarkan pakaian kamu di luar, biarin aja
basah.”
“Hahaha, iya-iyaaa. Bawel banget jadi
orang.”
Aku dan Ana pun bergegas mengangkat
pakaian lalu menyudahi obrolan kami sembari
tertawa bersama.
100
Aku dan Ana | Nur Wahid